Kamis 17 Oct 2024 17:01 WIB

Daya Tarik Properti Meningkat Usai Rencana Penghapusan Pajak Properti di Era Prabowo

Konsep semi-furnished yang ditawarkan untuk setiap unit apartemen.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Hafil
Tanda seseorang siap memiliki properti atau hunian (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Tanda seseorang siap memiliki properti atau hunian (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  – Tingginya minat konsumen di sektor properti diharapkan akan semakin meningkat berkat rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menghapus pajak properti hingga 16 persen. Kebijakan ini diprediksi akan memberikan daya tarik lebih bagi unit apartemen "The Sapphire milik PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK)  yang terdiri dari 237 unit hunian eksklusif di Bandung, Jawa Barat. 

"Dengan penghapusan pajak, potensi keuntungan bagi pembeli akan meningkat, menjadikan investasi di apartemen ini lebih menguntungkan. Hal ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak investor, menciptakan permintaan yang lebih tinggi di pasar properti," ujar Direktur Perseroan, Daniel Wirawan, Kamis (17/10/2024).

Baca Juga

Ia menyatakan bahwa strategi pemasaran yang telah diterapkan, bersamaan dengan dukungan kebijakan perpajakan, akan memperkuat posisi "The Sapphire" di pasar. "Kami percaya bahwa kombinasi dari produk berkualitas dan lingkungan yang mendukung akan memberikan hasil positif bagi penjualan kami," ujarnya.

Seiring peluncuran ini, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk terus berupaya untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan melalui berbagai promosi dan fasilitas menarik, termasuk konsep semi-furnished yang ditawarkan untuk setiap unit apartemen. Dengan adanya dukungan kebijakan pemerintah dan minat konsumen yang tinggi, perusahaan berharap dapat mencapai target penjualan yang ambisius dan memperkuat posisinya di industri properti yang semakin kompetitif. Dengan langkah strategis ini, Wulandari Bangun Laksana siap untuk meraih keberhasilan di pasar properti, memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan sektor ini di Indonesia.

Dalam triwulan ketiga 2024, BSBK mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 12 persen mencapai Rp 263,4 miliar, dan laba bersih yang melonjak 226,7 persen menjadi Rp 62,1 miliar. Kinerja ini menunjukkan efektivitas strategi efisiensi dan pemasaran yang diterapkan perusahaan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement