REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membuka dan memimpin pertemuan tingkat menteri dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) di Jakarta Convention Centre, Senin (6/3).
Menlu Retno mengetuai pertemuan tingkat menteri bersama Menlu Afrika Selatan Maite Nkoana-Mashabane, sebagai wakil ketua, Menlu Australia Julie Bishop, selaku ketua IORA yang lalu, dan Sekretaris Jenderal IORA K.V. Bhagirath. "Selaku tuan rumah dan ketua dari pertemuan tingkat menteri, saya ingin memulai dengan mengucapkan selamat bagi para pejabat tingkat tinggi yang telah bekerja keras menyiapkan pertemuan kali ini dan pertemuan tingkat kepala negara besok," kata Menlu Retno Marsudi.
Menlu menyampaikan dalam pidato pembukaannya bahwa negara-negara anggota IORA melihat sejumlah tantangan seperti konflik, terorisme, arus ilegal pengungsi, peredaran obat terlarang dan perubahan iklim yang harus dihadapi oleh negara-negara di kawasan Samudera Hindia. Tantangan-tantangan tersebut bisa menyebabkan ketidakjelasan dan bisa meningkatkan ketidakpercayaan antar negara di kawasan, kata Menlu Marsudi.
"Melalui kerja sama global, kita akan dapat mengubah tantangan-tantangan global tersebut menjadi peluang di Samudra Hindia," kata Menlu.
Penyelenggaraan IORA Summit 2017 kali ini bertema "Strengthening Maritime Cooperation for Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean" (Memperkuat Kerja Sama Maritim untuk Kawasan Samudera Hindia yang Damai, Stabil, dan Makmur). Saat ini, IORA beranggotakan 21 negara yaitu Afrika Selatan, Australia, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Persatuan Emirat Arab, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand dan Yaman.
Selain itu, IORA juga menggandeng tujuh negara mitra dialog, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Prancis dan Cina. Terdapat juga dua organisasi peninjau di IORA, yaitu "Indian Ocean Tourism Organization" (IOTO) dan "Indian Ocean Research Group" (IORG).
Rangkaian Pertemuan IORA didahului pertemuan tingkat pejabat tinggi pada 5 Maret, pertemuan tingkat menteri pada 6 Maret dan pertemuan tingkat tinggi atau KTT pada 7 Maret. Sebanyak 16 VVIP, yaitu tingkat kepala negara seperti presiden, wakil presiden, atau perdana menteri, dipastikan akan hadir dalam KTT IORA tahun ini.
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dipastikan akan menghadiri KTT IORA tahun ini.