REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung telah menyiapkan dokter khusus bagi para korban banjir di Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot. Mereka akan bertugas di puskesmas yang dekat dengan wilayah pengungsian warga korban banjir.
“Ada dokter khusus yang diterjunkan di masing-masing puskesmas. Manakala dokter kelelahan, maka dokter yang berada diluar daerah banjir akan disiagakan. Jika banjir terus menerus maka sekitar 20-30 dokter dari puskesmas yang tidak banjir akan disiapkan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Achmad Kustijadi kepada wartawan di Margahayu, Kamis (9/3).
Ia menuturkan, selama bencana banjir di tiga kecamatan yang terdampak, pihaknya sudah menyiapkan posko di puskesmas Dayeuhkolot. Dimana, warga korban banjir bisa mengakses fasilitas tersebut selama 24 jam. Serta disiagakan puskesmas keliling untuk mengecek kondisi kesehatan para korban banjir.
Menurutnya, jika terdapat warga korban banjir yang harus dirujuk ke Rumah Sakit maka Dinas Kesehatan akan bertanggung jawab mengurus. Tidak hanya itu, dirinya yang menjabat sebagai Ketua PMI Kabupaten Bandung juga sudah mendirikan posko dapur umum.
Dirinya menambahkan sejauh ini penyakit yang dialami para warga korban banjir di tiga kecamatan yaitu demam, gatal-gatal, maag, stres, pegal. Untuk itu pihaknya juga menyalurkan bantuan berupa obat-obatan, tenaga medis dan ambulans. Sementara itu, jika terdapat bantuan lainnya maka akan segera disalurkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Terpisah, Kantor SAR Bandung mengatakan hingga Kamis (9/3) 12.00 WIB ketinggian air banjir di Kecamatan Baleendah mencapai 10-180 cm, Kecamatan Dayeuhkolot 10-150 cm dan Kecamatan Bojongsoang 20-90 cm. Sementara itu, jumlah warga korban banjir yang mengungsi berada di Gedung Inkanas sebanyak 76 KK, 304 Jiwa, 33 Lansia, 22 Balita, 2 Bumil, 11 ibu menyusui, GOR Baleendah 56 KK, 188 Jiwa, 20 Balita, 15 Lansia, 1 Bumil, 2 Orang sakit, Masjid Unilon 3 KK, 11 jiwa.
Di SKB 44 KK, 150 Jiwa, 14 Balita, 16 lansia, 2 Orang sakit. YKPA 5 KK, 17 Jiwa, 3 Balita. Pom Cikarees 11 KK, 36 Jiwa, 4 Lansia, 2 Balita. Shelter Parunghalang 32 KK, 135 Jiwa, 12 Lansia, 14 Balita, 3 Bumil, 8 Ibu menyusui, dan Masjid Nurulhuda 54 KK, 204 Jiwa, 7 Lansia, 17 Balita, 1 Bumil, 7 Ibu menyusui, 3 Orang sakit.
Sementara di Kecamatan Dayeuhkolot berada di Masjid Al-Mustofa 16 kk, 49 jiwa, 4 lansia, 4 balita. Masjid As-Shopia 54 kk, 182 jiwa, 9 lansia, 19 balita. Masjid Baitul Haq 13 kk, 33 jiwa. Tenda depan metro 5 kk, 18 jiwa, 2 lansia, 1 balita. Masjid Nurul Falah 28 kk, 82 jiwa, 11 lansia, 7 balita, 1 ibu menyusui. Aula ds. Dayeuh Kolot 17 kk, 57 jiwa, 6 lansia, 6 balita, 1 ibu hamil. Masjid Argadinata 5 kk, 17 jiwa, 2 lansia, 1 balita, 1 ibu menyusui.
Koramil 21 kk, 75 jiwa, 3 lansia, 13 balita. Masjid Al Barokah RW 9 1 KK, 5 jiwa, 1 balita. Aula Kecamatan 19 KK, 63 Jiwa, 5 Lansia, 7 Balita, 1 Bumil dan Madrasah RW 9 15 KK , 54 Jiwa. Di Kecamatan Bojongsoang berada di Gd. Tanggo 63 KK, 350 Jiwa, 16 Lansia, 16 Balita, 2 Bumil. “Total jumlah pengungsi di tiga kecamatan, 538 KK/2030 Jiwa, 145 Lansia, 167 Balita, 13 Bumil, 31 Ibu menyusui, 5 orang sakit,” ujar Humas SAR Bandung, Andika Zein.