REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juara Indonesia Super League (ISL) 2014, Persib Bandung menargetkan mempertahankan gelar sebagai pemilik podium tertinggi di kompetisi utama sepak bola nasional. Pelatih Djadjang Nurdjaman menegaskan, target pribadinya mengharuskan para pemain Pangeran Biru memenangkan Liga 1 2017.
Liga 1 merupakan nama baru ISL. Dengan sistem kompetisi dan kasta serupa, Djadjang mengatakan, Liga 1 wajib dimenangkan. "Ini menjadi tantangan buat kami di tim untuk menjadi lebih baik lagi. Kami ingin juara Liga 1," kata pelatih dengan nama akrab, Djanur tersebut, seperti dikutip dari laman resmi klub, Rabu (22/3).
Mencapai target kemenangan tersebut, Djanur menerangkan, memang bukan perkara gampang. Sejumlah kesebelasan yang menjadi peserta Liga 1, menurut dia juga menghendaki target serupa. Sebab itu, Djanur menjanjikan akan lebih bekerja keras melakukan pelatihan.
Pun juga, kata dia agar para pemain lebih serius dalam setiap pelatihan dan saban laga. Djanur menambahkan, meski memberikan target juara, dia meminta agar para pemainnya tak merasa terbebani. Justeru kata dia, fokus merebut kursi tertinggi di kasta utama, menjadi modal semangat bagi semua pemain.
Ambisi Persib agar meraih titel perdana Liga 1 sebetulnya realistis. Menengok pengalaman kesebelasan tersebut dalam meraih podium tertinggi usai ISL 2014. Pada 2015, Maung Bandung, mengulangi raihan gelar bergengsi setelah menjuarai Piala Presiden bikinan Mahaka Sport and Entertainment. Gelaran itu, menjadi pengganti kompetisi utama sementara saat liga vakum.
Saat gelaran Indonesia Soccer Champions (ISC) A 2015, Persib memang gagal meraih posisi teratas. Namun, posisi kelima, sudah memuaskan. Peningkatan prestasi, dilakukan Persib saat mengikuti Piala Presiden 2017. Meski gagal mempertahankan gelar juara, tapi Maung Bandung berhasil meraih podium ketiga dalam gelaran itu usai mengandaskan Semen Padang FC.
Tahun ini, saat PSSI memastikan liga hidup kembali. Federasi nasional memastikan kompetisi kasta utama tersebut, akan kickoff perdana pada 15 April mendatang. Ada sebanyak 18 kesebelasan yang menjadi peserta. Tim-tim peserta tersebut, kesebelasan serupa yang ikut bersaing di Piala Presiden 2017 yang dimenangkan oleh Arema FC dan Pusamania Borneo (PB) FC.
Persib akan menjadi salah satu kesebelasan yang tak mudah ditumbangkan. Menengok sejumlah sejumlah pemain Persib di banyak gelaran belakangan ini, Djanur memang harus optimistis. Itu ditambah dengan amunisi baru dalam skuat utamanya musim ini. Kehadiran mantan gelandang Chelsea, Michael Essien tentu membuat 'kengerian' sendiri bagi tim rival lainnya.
Tapi, tanpa Essein sekalipun, Persib memang bukan tim serampangan di jagat sepak bola nasional. Sejumlah pemain muda, tentu menjadi andalan bagi Djanur musim ini. Salah satunya, pemain gelandang kanan Febri Haryadi. Pemain 21 tahun tersebut sedang dalam masa gemilangnya bersama gelandang serang, Gian Zola Nasrulloh.
Sementara para pemain senior Persib, tentu tak ada kekhawatiran. Striker Sergio van Dijk dan Shohei Matsunaga memang masih bisa diandalkan. Akan tetapi, gelandang sayap Atep Rizal yang selama gelaran Piala Presiden menjadi pemain kunci bagi Persib mengatakan, kepelatihan Djanur masih membutuhkan satu pemain bertipikal pengatur serangan.
Pemain 31 tahun tersebut melihat, Persib sudah memiliki sejumlah pemain bertipikal penyerang di lini depan. Hanya, timnya, menurut dia, belum mempunyai pemain yang bisa mengatur ritme permainan dan serangan. "Saya tahu keadaan di lapangan. Menurut saya, Persib tidak membutuhkan striker. Tapi seorang playmaker (gelandang tengah pengatur serangan) yang bisa mensuplai bola ke striker dan lini depan serangan," ujar Atep.