Selasa 28 Mar 2017 11:26 WIB

Bule Muslim di Belanda Kerap Gelar Pengajian Rutin

Warga Muslim Belanda, ilustrasi
Foto: Flickr
Warga Muslim Belanda, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Belanda, Muslim Indonesia dikenal sebagai anggota masyarakat yang baik karena selalu memperlihatkan sikap toleransi dan damai, demikian kata penasihat Persatuan Pemuda Muslim Eropa (PPME) Al-Ikhlash Amsterdam, Hansyah Iskandar, dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Selasa (28/3).

"Beberapa anggota organisasi ini bahkan merupakan orang Belanda asli yang masuk Islam karena pada awalnya tertarik dengan karakter orang Indonesia yang ramah dan terbuka. Para 'bule' Muslim ini memiliki kegiatan pengajian rutin dua pekanan di masjid kami yang dibimbing oleh Ustadz Abdurrachman Mittendorf yang asli Belanda," jelas Hansyah.

Sementara itu, para remaja Muslim dibimbing oleh Ustadz Ahmad Kasijo yang beretnis Jawa-Suriname dan lulusan pendidikan Arab Saudi. Belum lama ini, PPME telah membeli sebuah gedung di Amsterdam yang akan digunakan sebagai Pusat Kebudayaan Indonesia, yang di dalamnya ada sebuah ruangan yang difungsikan sebagai masjid, ruang kelas, ruang kantor, dan ruang untuk pelatihan dan seminar.

Rencananya, Masjid Al-Ikhlas yang berada dalam gedung tersebut akan diresmikan oleh Menteri Agama Lukman Saifuddin pada 28 Marert 2017. "Dengan gedung milik sendiri yang akan diresmikan nanti, aktivitas dakwah kami yang akan kian berkembang. Hal ini pada akhirnya akan menguatkan citra Islam yang ramah di tengah mobilisasi kebencian kepada Islam oleh sebagian politisi di Belanda," kata Hansyah.

Pernyataan ini dibenarkan oleh Kepala Madrasah, Fatimah Dijo yang menikah dengan suami yang beretnis Jawa-Suriname. "Murid-murid yang belajar di madrasah kami bukan sebatas anak-anak keturunan Indonesia, namun juga campuran Indonesia dengan Belanda, Suriname, dan Arab," katanya.

"Bahkan ada beberapa anak yang murni keturunan Maroko belajar di madrasah kami. Orangtua mereka senang membawa anaknya belajar di sini karena yang ditanamkan pasti nilai-nilai Islam yang cinta damai," ujar ibu yang berasal dari Malang, Jawa Timur, ini.

Sementara itu, Syahril Siddik, mahasiswa doktoral di Leiden University, menegaskan peran penting diaspora Muslim Indonesia seperti PPME Al-Ikhlash sebagai wujud nyata Islam di kancah global. "Mereka adalah duta bangsa Indonesia yang keberadaannya di Belanda memperlihatkan secara langsung keistimewaan Islam kepada masyarakat Eropa," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement