Senin 30 Mar 2020 08:40 WIB
Adzan

Kisah Adzan Pertama Kali Terbuka Berkumandang di Jerman

Kisah Adzan Secara Terbuka Berkumandang Pertama Kali Dijerman

Masjid Duisburg di Jerman
Foto: Google.com
Masjid Duisburg di Jerman

Oleh: Siti Julaiha Grubner, Alumni ITB Kini Tinggal di Jerman

Terharu banget perasaan, bahkan merinding. Ini terjadi ketik pertama kali adzan diperbolehkan di Jerman diperdengarkan secara terbuka. Tujuannya menyampaikan doa dan rasa solidaritas wabah Corona yang kini, Harapannya, semoga kumandangnya adzan di Jerman diijinkan untuk selanjutnya di Jerman. Allahu Akbar

Ya ini memang pertama kali  di Jerman

Allaaaaahuuu Akbar !!!

Adzan ternyata telah dianggap panggilan untuk berdoa sebagai tanda solidaritas!

Selama krisis Corona, panggilan untuk shalat akan didengar di depan umum di Masjid Pusat Duisburg. Tujuannya adalah untuk menunjukkan tanda-tanda solidaritas dengan komunitas Muslim.

Kejadian ini adalah untuk pertama kalinya dalam 12 tahun. Panggilan untuk sholat ini selama ini masih tertutup. Kalai ini dari menara Masjid Pusat Duisburg pertama kali bergema sejak masjid dibuka pada tahun 2008.

Mengapa ini bisa terjadi? Ternayat atas permintaan, ketua asosiasi negara DITIB NRW (Aosoiasi Muslim Jerman di Dusiburg), Hülya Ceylan. Dia  mengumumkan bahwa ia telah menerima tawaran dari gereja-gereja tetangga untuk secara terbuka menyerukan doa.

“Di seluruh Jerman, gereja-gereja mulai membunyikan lonceng pada pukul 07:00 malam. dan untuk menunjukkan solidaritas dengan umat karena ruang doa yang tertutup. Gereja tetangga kami di Duisburg bertanya kepada kami apakah kami ingin mengambil bagian dalam kampanye ini setiap malam. Kami telah menyatakan bahwa kami dapat mendukung komunitas Muslim secara spiritual melalui panggilan untuk berdoa,'' katanya.

Maka adzan pun kemudian bisa berkumandang secara terbuka sama halnya berkumandangya lonceng-lonceng digeraja setiap pukul 07:00  malam.

Tanda solidaritas

Ceylan kemudian menunjukkan bahwa Masjid Pusat Duisburg telah memiliki menara selama 12 tahun, tetapi sejauh ini belum dipanggil untuk shalat. Untuk itu dia menyatakan: "Selama keadaan darurat akibat epidemi, panggilan berdoa (adzan)  di kalangan Muslim di Duisburg dan Jerman akan membuat Anda merasa baik," kata Ceylan.

Adanya hal itu dan setelah adanya tawaran dari para pengelola gereja, Ceylan, kemudian mengaku pihakna diajak duduk bersama sebagai sesama warga kota Duisburg . Ini juga sebagai cermin sikap Muslim  Jerman yang bertanggung jawab atas tim krisis. 

Adanya permintaan adzan agar bisa dilakukan secara terbuka, kemudian memperoleh persetujuan. Mulai sekarang setiap malam, untuk menunjukkan tanda solidaritas, panggilan adzan bisa berkumandang di menara masjid Duisburg.

Terdengarnya panggilan pertama adzan di Duisburg menyebabkan reaksi positif dari umat Islam. Kata Ceylan, “Kami dalam keadaan darurat. Muslim tidak bisa pergi ke masjid, kita tidak bisa shalat bersama. Kami ingin menyampaikan moralitas, kekuatan dan kenyamanan kepada komunitas Muslim. Banyak Muslim berterima kasih kepada mereka karena dapat mengalami perasaan spiritual ini di masa-masa sulit seperti itu. ”

Model peran untuk masjid di Jerman lainnya

Masjid-masjid lain di Jerman dan juga di Eropa juga ingin memperkenalkan panggilan untuk sholat sesuai dengan model ini. “Proyek ini saat ini memang hanya tersedia di Duisburg. Tetapi di kota-kota lain sesuatu dapat juga dimulai dalam kerja sama dengan gereja-gereja. Masjid-masjid dapat menghubungi institusi lokal dan mendapatkan persetujuan. Orang-orang saat ini mencari cara untuk meningkatkan moral masyarakat. Dalam hal ini, panggilan untuk berdoa adalah simbol yang sangat efektif, ”kata Ceylan.

Sampai hari ini, panggilan untuk sholat juga bisa didengar di malam hari dari masjid Komunitas Islam Millî Görüş (IGMG) di Hanover. Menurut pihak kotamadya, kebijakan ini disetujui oleh pihak yang berwenng di kota itu. Sekretaris Jenderal IGMG, Bekir Altaş, mengatakan Muslim di Eropa juga harus ikut memerangi penyebaran virus corona.

"Panggilan publik untuk berdoa di Hanover dan Duisburg adalah tanda solidaritas di saat krisis. Dengan cara ini, masjid ingin "memberi anggota mereka perasaan aman. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang yang memungkinkan tindakan ini. Saya pikir akan ada panggilan publik untuk berdoa di kota-kota lain dalam beberapa hari mendatang, ” tutup Altaş.

Jadi itulah sepenggal kisah berkumandangnya adzan secara terbuka di Jerman.

Wassalam

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement