Ahad 02 Apr 2017 22:07 WIB

Menteri Jonan Minta Daerah Optimalkan Energi Primer untuk Listrik

Rep: Frederikus Bata/ Red: Maman Sudiaman
Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Ignasius Jonan
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI UTARA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan pemanfaatan energi primer di masing-masing daerah menjadi prioritas pemerintah dalam mengembangkan sektor energi di masa depan. Menurut Jonan hal tersebut berdampak langsung pada penyebaran elektrifikasi ke seluruh Tanah Air.

"Bersama-sama ini adalah tanggung jawab kita. Pemanfaatan sumber-sumber energi dasar atau primer di setiap daerah supaya kelistrikan bisa makin terjangkau oleh masyarakat," ujar Jonan dalam kunjugan kerja ke PLTP Sarulla, di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, lewat keterangan tertulis, pada Ahad (2/4).

Ia mencontohkan Sumatera Utara yang telah memanfaatkan panas bumi sesuai dengan potensi energi di wilayah tersebut. Dengan adanya PLTP Sarulla, Sumatera Utara nantinya tidak perlu lagi memasok gas dari BP Tangguh.

"Ini jauh terlalu. Jadi kalau di sini ada, kita usahakan di sini energi primernya," ujar Jonan.

Pemerintah, lanjut Jonan, terus mendorong untuk fokus penggunaan energi primer yang paling efisien di daerah masing-masing. Hal ini ditempuh sebagai wujud komitmen mengembangkan bauran energi energi baru terbarukan (EBT) sampai 23 persen dari seluruh energi yang dimanfaatkan pada tahun 2025.

Jonan mengatakan dengan mengoptimalkan potensi energi di masing-masing daerah, Pemerintah berharap pada tahun 2019 masyarakat di seluruh Indonesia memiliki akses terhadap listrik. Ia  mengakui hingga saat ini masih ada 440 ribuan rumah yang belum teraliri listrik. "Kalau sampai (masyarakat) tidak bisa beli listrik, tapi listrik kita banyak. Ini jadi tantangan besar sebagai bangsa," ujar mantan Menteri Perhubungan itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement