REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif pada awal perdagangan bulan April. IHSG dibuka menguat 23,8 poin di angka 5.592. Sembilan sektor saham yang menguat mendorong IHSG berada di zona hijau yaitu barang konsumsi 0,5 persen, pertambangan 0,57 persen, aneka industri 0,7 persen, manufaktur 0,5 persen, infrastruktur 0,5 persen, perdagangan 0,6 persen, keuangan 0,8 persen.
Industri dasar menguat 0,7 persen dan properti 0,15 persen. Hanya sektor agrikultur saja yang dibuka melemah sebesar 0,1 persen. Analis NH Korindo Bima Setiaji memprediksi, IHSG bergerak menguat dengan support range 5.543-5.555 dan resistance range 5.593-5.619. Dari global perspektif, investor saat ini memantau data PMI Manufacturing dari Inggris dan AS yang akan mewarnai pergerakan pasar.
"Kami juga melihat pidato dari anggota The Fed (Dudley dan Harker) juga akan menjadi fokus investor," ucap Bima, saat dihubungi, Senin (3/4).
Disisi lain, lanjut dia, tanda-tanda pemotongan produksi yang dijalankan oleh organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan beberapa negara produsen minyak di luar OPEC mulai terlihat, sehingga stok minyak mentah mulai terlihat menurun. Dari domestik, Bima menuturkan, investor akan memperhatikan data inflasi yang akan keluar hari ini. Diestimasi inflasi akan meningkat menyentuh 4,1 persen year on year, lebih tinggi dari bulan Februari 2017 sebesar 3.83 persen YoY.
"Tren kenaikan inflasi ini kami lihat akan memperkecil peluang penurunan BI Repo Rate (saat ini sebesar 4.75 persen)," kata dia.