REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD -- Imam Masjidil Haram Syekh Saleh bin Muhammad bin Thalib mengunjungi Pakistan bertemu dengan Perdana Menteri Nawaz Sharif, Sabtu (8/4). Dilansir dari pakistan today, Ahad (9/4) dalam pertemuan tersebut Nawaz mengatakan warga Pakistan merasa dekat dengan Arab Saudi karena menjadi tempat suci adanya Ka'bah. Mereka juga memiliki nilai Islam dan budaya yang sama.
"Islam membawa pesan cinta, damai sejahtera, kesabaran, pengampunan dan menghormati kemanusiaan, ini membutuhkan waktu untuk menyebarkannya ke seluruh dunia," jelas dia.
Pemimpin agama dan uama harus bersatumelawan propaganda negatif yang salah mengenai Islam. Nawaz pun menyambut hangat kedatangan Syekh Saleh.
Selain Perdana Menteri, Dubes Saudi untuk Pakistan Habeebullah al Bukhari dan Menteri Agama Sardar Muhammad Yousaf menyambut kedatangannya. Syekh Saleh juga bertemu dengan Presiden Pakistan Mamnoon Hussain di Aiwan e Sadr.
Presiden meminta untuk membentuk organisasi internasional yang didalamnya tergabung ulama Islam. Organisasi inidiharapkan dapat membenarkan kembali pandangan masyarakat dunia mengenai Islam yang benar dan tidak menyesatkan mengaitkannya dengan ekstrimisme.
Mamnoon pun mengingatkan agar umat Islam dunia bersatu mengalahkan pola pikir terorisme dan ekstrimisme. Pakistan juga berkomitmen untuk melindungi kesucian Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa dari agresi terhadap Saudi.
Dia pun menyarankan untuk membuat strategi dunia Islam dalam menghadapi invasi budaya asing. Sistem ini adalah sebuah rehabilitasi bagi umat muslim yang telah dipengaruhi perang dan terorisme.
"Caranya adalah dengan merumuskan dan menyelaraskan kurikulum lembaga pendidikan keagamaan dengan perkembangan zaman sehingga umat Islam bisa lebih unggul dan dihormati bangsa,"jelas dia.
Syekh Saleh mengatakan hubungan dua negara telah mengakar karena adanya pondasi persaudaraan yang kuat. "Pakistan sudah menjadi rumah bagi saya dan terima kasih atas sambutan hangat selama kunjungan saya disini," jelas dia.
Menurut dia persaudaraan ini akan mengalahkan terorisme dan dapat menjaga stabilitas serta pembangunan kedua negara. "Islam menolak segala bentuk kekerasan dan ekstrimisme, kita harus bersatu dan bersama-sama menghadapi tantangan umat Islam," jelas dia.