Kamis 20 Apr 2017 15:16 WIB

AS Mengancam, Korut: Jangan Bermain-main dengan Kami!

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agus Yulianto
 Pemimpin Korut, Kim Jong-un mengamati uji coba peluncuran peluru kendali dari kapal selam (Ilustrasi) (Reuters/KCNA)
Pemimpin Korut, Kim Jong-un mengamati uji coba peluncuran peluru kendali dari kapal selam (Ilustrasi) (Reuters/KCNA)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) tampaknya tak gencar dengan ancaman Amerika Serikat (AS). Bahkan, negeri ini balik mengancam akan melakukan serangan balik.

Media pemerintah Korut memperingatkan AS kalau mereka bisa melakukan serangan preemptive maha dahsyat ke AS. "Jangan bermain-main dengan kami," ujar media Korut tersebut, Rabu (19/4).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson mengatakan, AS mencari cara untuk menekan Korea Utara agar menghentikan program nuklirnya. Bahkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengambil kebijakan garis keras menghadapi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Namun, Kim menolak peringatan dari satu-satunya sekutu utamanya Cina dan melanjutkan program nuklir dan rudal yang bertentangan dengan sanksi Dewan Keamanan PBB. Korea Utara diam-diam secara teratur mengancam untuk menghancurkan Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Mereka sering memamerkan rudalnya.

"Kami meninjau semua status Korea Utara, baik dalam hal mendukung terorisme dan cara-cara lain di mana kita dapat memberi tekanan pada rezim Pyongyang untuk terlibat kembali dengan kita. Namun, Pyongyan perlu duduk kembali dengan kita di tempat yang berbeda dari perundingan sebelumnya diadakan," kata Tillerson, kemarin.

Wakil Presiden AS Mike Pence dalam sebuah turnya ke negara-negara sekutu di Asia mengatakan, era kebijakan sabar menghadapi Korut telah berakhir.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement