REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu membatalkan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel. Pembatalan tersebut karena Gabriel juga ingin bertemu dengan organisasi hak asasi manusia Breaking the Silence dan B'tselem.
Breaking the Silence adalah organisasi pengungkap fakta yang berisi mantan militer Israel yang tidak sepakat dengan pendudukan di Tepi Barat. Sedangkan B'tselem adalah organisasi pembela hak asasi manusia yang menentang pembangunan permukiman.
Gabriel kemudian menanggapi pembatalan tersebut di stasiun televisi Jerman, ZDF. Ia mengaku sangat menyesalkan pembatalan pertemuan itu, dan itu justru membuat dia semakin berniat untuk menemui kedua organisasi tersebut.
"Anda tidak dapat mendapatkan gambaran utuh dari suatu negara jika Anda hanya menemui pemerintahannya saja," kata Gabriel dalam siaran televisi tersebut, dikutip The Guardian, Rabu (26/4).
Sementara itu, pemerintah Israel juga mengeluarkan pernyataan resmi. Bahwa kebijakan Netanyahu tidak akan menemui tamu asing yang dalam perjalanan diplomasinya ke Israel juga menemui kelompok yang menjadi musuh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
"Diplomat dipersilakan untuk menemui masyarakat sipil namun Perdana Menteri Netanyahu tidak akan bertemu dengan mereka yang memberikan legitimasi pada organisasi yang menyerukan permusuhan dengan tentara Israel. Hubungan kami dengan Jerman sangat penting, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan itu," kata pernyataan resmi tersebut.
Perseteruan Jerman dan Israel ini tidak biasa, mengingat biasanya kedua negara tersebut memiliki hubungan yang sangat baik. Pada tahun lalu bahkan saat Gabriel berkunjung ke Tehran ia dijauhi juru bicara parlemen Iran Ali Larijani, setelah dia mengatakan Berlin akan memiliki hubungan baik dengan Tehran jika Iran mengakui Israel.
Israel tetap bersikukuh dengan sikapnya, salah seorang pejabat yang tak ingin disebutkan namanya karena sedang membicarakan hal diplomatik, mengatakan itu adalah pilihan Netanyahu dan Breaking the Silence.
Sebelumnya saat melakukan kunjungan ke London, Netanyahu juga pernah meminta Perdana Menteri Inggris Theresa May agar menghentikan pendanaan kepada Breaking the Silence. Meskipun kenyataannya kelompok tersebut bukan penerima dana Inggris secara langsung.