REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY -- Paus Fransiskus hari ini terbang ke Kairo. Kunjungan itu berselang sebulan usai tragedi bom menghantam gereja koptik dua kota di Mesir yang menewaskan 45 orang.
Dilansir dari Gulf Today, Jumat (28/4), Paus sendiri berharap kunjungannya menjadi semacam pelipur lara, dan dorongan untuk umat Kristiani di Timur Tengah. Selain itu, ia ingin memperbaiki dialog dengan Islam.
Paus telah menghadapi banyak penolakan, mulai dari tokoh agama Kristen konservatif dan politikus. Keamanan Mesir pun telah diperketat, dan Kepolisian telah melakukan pemeriksaan di tempat kunjungan Paus di Kairo.
Juru bicara Vatikan, Greg Burke mengatakan, Paus tidak terlalu khawatir dan tidak akan menggunakan mobil lapis baja. Langkah itu sama seperti yang telah dilakukan para pendahulunya saat melakukan kunjungan ke luar negeri.
"Kita berada di dunia yang baru normal, tapi kita akan maju dengan tenang," kata Burke.
Puncak kunjungan dua hari ini adalah saat Paus mengunjungi Al Azhar, institusi ribuan tahun yang begitu dihormati di dunia Islam. Paus akan bertemu Imam Besar Syeikh Ahmed el Tayeb dan ikuti konferensi perdamaian internasonal.