REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Namun, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mencatat sejumlah insiden kekerasan yang melibatkan pemain ataupun pendukung klub memasuki pekan ketiga Liga 1. Tak ingin perbuatan serupa terulang, Komdis PSSI menjatuhkan lima keputusan sanksi, satu di antaranya dijatuhkan kepada penyerang PSM Makassar Ferdinand Sinaga.
"Ferdinand Sinaga dari PSM, disanksi skorsing empat kali pertandingan," begitu isi keputusan Komdis PSSI dalam rilis yang diterima wartawan, Sabtu (29/4). Bukan cuma itu, Komdis PSSI juga mengharuskan pemain kelahiran Bengkulu membayar denda Rp 10 juta.
Sanksi bagi pemain 28 tahun tersebut dijatuhkan karena aksi kekerasan saat pertandingan PSM menjamu Persela Lamongan. Laga pembuka Liga 1 antarkedua kesebelasan di Stadion Andi Mattalatta, Ahad (16/4).
Ferdinand ketahuan memukul kepala penyerang Persela, Ivan Carlos pada menit keempat. Pemukulan tersebut sepertinya dari reaksi yang tak pantas. Sebab, dalam tayangan ulang pertandingan, Ferdinand tampak emosi gagal merebut bola dari kaki Carlos. Wasit Kusni, yang melihat aksi ini mengusir keluar Ferdinand dengan memberikan kartu merah. Tanpa Ferdinand, PSM tetap menang 3-1.
Selain insiden kekerasan antar pemain, Komdis PSSI juga memutuskan pemberian hukuman bagi sejumlah kesebelasan peserta Liga 1 dan Liga 2, yang tak bisa membuat tertib suporternya. Tercatat, ada satu kesebelasan Liga 1 dan tiga kesebelasan Liga 2 yang disanksi denda lantaran suporternya menyalakan suar api dan bom asap serta aksi pelemparan botol saat pertandingan.
Salah satu tim yang disanksi, yakni Persib Bandung. Maung Bandung didenda Rp 20 juta. Komdis PSSI menilai, aksi para Bobotoh menyalakan suar dan bom asap serta aksi pelemparan botol saat pertandingan melawan Arema FC pada laga pembuka Liga 1, Sabtu (15/4), layak disanksi.
Tiga kesebelasan lain yang disanksi lantaran aksi serupa, yaitu PSS Sleman dan Persip Pekalongan dari Liga 2. Kedua kesebelasan itu didenda Rp 10 juta. Sementara Persebaya Surabaya didenda Rp 20 juta.
Komdis PSSI, saat ini, pun sedang melakukan penyidikan terkait satu insiden kekerasan lainnya yang melibatkan Persegres Gresik United dan Semen Padang. Penyidikan ini terkait aksi suporter Gresik United terhadap para pemain Kabau Sirah usai kedua tim bertanding pada Jumat (21/4). Bus rombongan Semen Padang dilempari batu saat akan pulang dari stadion. Pemain Semen Padang Riko Simanjuntak terluka kepalanya akibat pelemparan tersebut.