Senin 01 May 2017 17:31 WIB

Rektor UIN Ar Raniry Aceh Tutup PIONIR VIII 2017

Devile kontingan peserta Pionir ke VIII di Banca Aceh.
Foto: muhammad subarkah
Devile kontingan peserta Pionir ke VIII di Banca Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh Farid Wajdi Ibrahim secara resmi menutup Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) VIII tahun 2017.

"PIONIR ini menjadi momentum penting untuk menggugah semangat para mahasiwa untuk terus belajar, riset, serta mengembangkan olahraga dan seni," kata Farid di lapangan kampus UIN Ar Raniry, Ahad malam (30/4).

Farid mengaku kagum dengan antusiasme dan prestasi mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di hampir setiap cabang lomba. Menurutnya, mereka semua sudah layak rampil di even nasional. "Para pelatih dan official telah membimbing dengan serius dan hasilnya kita lihat bersama dalam PIONIR ini," ujarnya seperti dilansir Panitia Pionir ke VIII, kepada Republika.co.id.

Upacara Penutupan dihadiri seluruh wakil rektor dan ketua bidang kemahasiswaan. Tampak hadir juga pada tribun utama Kakanwil Kemenag Aceh, pelatih dan official, serta jajaran pimpinan UIN Aceh dan ribuan masyarakat.

Dirjen Pendis Kamaruddin Amin dalam sambutan yang dibacakan Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Syafriansyah menyampaikan harapannya agar even PIONIR VIII dapat menjadi awal yang baik bagi para peserta untuk mulai menekuni bidang keilmuan, olahraga, seni, dan riset.

Menurut Syafriansyah, perlombaan tidak semata menang dan kalah. Perlombaan dan pertandingan juga tentang sportivitas, kejujujuran, kebersamaan dan kekeluargaan. Nilai itu penting untuk diimplementasikan dalam kehidupan. Sebab, kompetisi yang sesungguhnya adalah dalam kehidupan.

UIN Ar-Raniry didaulat sebagai juara umum PIONIR VIII. Hal ini diperoleh setelah mereka berhasil meraih 6 emas, 3 perak, dan 9 perunggu. Posisi kedua diraih IAIN Tulungagung dengan 6 emas, 3 perak, dan 3 perunggu. Sementara posisi ketiga diraih UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan 2 emas, 6 perak, dan 2 perunggu.

Atas hasil ini, UIN Ar-Raniry berhak memperoleh piala bergilir yang sebelumnya dipegang IAIN Banten (sekarang UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten). Piala bergilir diserahkan Rektor UIN Ar Raniry Farid Wajdi mewakili Menteri Agama Republik Indonesia kepada Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Ar-Raniry, Syamsul Rijal.

Ketua Forum Warek III Agus Maemun menilai UIN Ar Raniry Banda Aceh telah menjadi tuan rumah yang baik. Hal ini bisa menjadi contoh bagi pelaksanaan PIONIR yang akan datang. "Yang sudah siap menjadi tuan rumah adalah UIN Palembang, UIN Makassar, dan UIN Malang," ucapnya.

PIONIR VIII di UIN Ar-Raniry berlangsung sejak 25 April. Gelaran dua tahunan ini dibuka oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin pada 26 April 2017.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement