REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejatinya, tidak banyak kisah sejarah Nabi Zulkifli yang dituliskan dalam Alquran. Tercatat, hanya dua ayat yang terkait namanya, yakni pada surat Al Anbiyaa ayat 85 serta surat Shaad ayat 48.
Al Hafizh Ibn Katsir dalam bukunya yang terkenal, Kisah Para Nabi dan Rasul, menempatkan Zulkifli pada urutan ke-12. Dia berada di bawah Nabi Ayyub, yang dikatakan adalah ayah dari Zulkifli.
Meski demikian, masih ada silang pendapat di kalangan ulama terhadap status kenabian Zulkifli. Seperti diungkapkan Ibn Jarir dan Ibn Najih meriwayatkan dari Mujahid, ia bukanlah seorang nabi, melainkan seorang yang saleh dan hakim yang adil.
Begitu pula, pandangan Muhammad bin Jarir al Tabari. Ia menganggap Zulkifli adalah orang baik dan sabar yang selalu menolong kaumnya dan membela kebenaran, namun bukan seorang nabi.
Akan tetapi, sebagian ulama dan fukaha berpegang pada penjelasan Alquran akan Zulkifli. Ibn Katsir menyatakan, sanjungan Alquran kepada Zulkifli bersamaan dengan para nabi yang lain. ''Hal ini menunjukkan bahwa ia adalah seorang nabi,'' kata Ibn Katsir.
Menurut versi lain, ia nabi bagi penduduk Suriah dan sekitarnya. Ia juga membangun Kota Kifl di Irak.
Lantas, siapakah Zulkifli?