Selasa 02 May 2017 05:47 WIB

Siapakah Zulkifli?

Sungai eufrat
Foto: blogspot.com
Sungai eufrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejatinya, tidak banyak kisah sejarah Nabi Zulkifli yang dituliskan dalam Alquran. Tercatat, hanya dua ayat yang terkait namanya, yakni pada surat Al Anbiyaa ayat 85 serta surat Shaad ayat 48.

Al Hafizh Ibn Katsir dalam bukunya yang terkenal, Kisah Para Nabi dan Rasul, menempatkan Zulkifli pada urutan ke-12. Dia berada di bawah Nabi Ayyub, yang dikatakan adalah ayah dari Zulkifli.

Meski demikian, masih ada silang pendapat di kalangan ulama terhadap status kenabian Zulkifli. Seperti diungkapkan Ibn Jarir dan Ibn Najih meriwayatkan dari Mujahid, ia bukanlah seorang nabi, melainkan seorang yang saleh dan hakim yang adil.

Begitu pula, pandangan Muhammad bin Jarir al Tabari. Ia menganggap Zulkifli adalah orang baik dan sabar yang selalu menolong kaumnya dan membela kebenaran, namun bukan seorang nabi.

Akan tetapi, sebagian ulama dan fukaha berpegang pada penjelasan Alquran akan Zulkifli. Ibn Katsir menyatakan, sanjungan Alquran kepada Zulkifli bersamaan dengan para nabi yang lain. ''Hal ini menunjukkan bahwa ia adalah seorang nabi,'' kata Ibn Katsir.

Menurut versi lain, ia nabi bagi penduduk Suriah dan sekitarnya. Ia juga membangun Kota Kifl di Irak.

Lantas, siapakah Zulkifli?

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement