REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Isu keamanan pangan saat ini telah mendunia. Data WHO (World Health Organization) tahun 2015 mencatat 2 juta korban meninggal dunia terutama anak-anak setiap tahunnya akibat makanan yang tidak aman.
Di Indonesia sendiri, hingga tahun 2013 BPOM telah mencatat hingga saat ini telah terjadi 10.700 kasus keracunan pangan yang berujung pada kematian. Hal tersebut menjadi perhatian semua pihak untuk meningkatkan keamanan pangan di Indonesia.
Berdasarkan data-data di atas, GarudaFood fokus untuk memberikan edukasi tentang Kunci dan Syarat Pangan Yang Aman kepada konsumen sejak dini. Oleh karena itu, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, Relawan GarudaFood Sehati memberikan edukasi mengenai Keamanan Pangan (Food Safety) kepada siswa-siswi SD Ciputat 01-Tangerang Selatan Selasa (2/5).
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian GarudaFood pada konsumennya. Edukasi Food Safety sejalan dengan programCorporate Social Responsibilities (CSR) GarudaFood Sehati yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan menambah pengetahuan konsumen dalam mengenal jenis pangan yang aman untuk dikonsumsi yakni memenuhi syarat; bebas dari cemaran fisik, kimia maupun biologi.
Edukasi sedini mungkin wajib dilakukan agar para konsumen terhindar dari konsumsi pangan yang berisiko terhadap kesehatan. Pada kesempatan yang sama, GarudaFood Sehati juga memberikan tips mengenai keamanan pangan yang terbagi atas empat hal yakni Kenali Pangan yang Aman, Beli Pangan yang Aman, Baca Label dengan Seksama dan Jaga Kebersihan.
"Kegiatan edukasi ini dilakukan untuk mengedukasi generasi muda Indonesia, bahwa memilih pangan yang aman merupakah hal yang penting dilakukan," ujar Dian Astriana, Corporate Communication Head GarudaFood di Jakarta.
Menurutnya, edukasi ini mampu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan konsumen agar mampu memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi melalui pembiasaan menjaga kebersihan diri, cermat dalam memilih jajanan dan membaca label kemasan produk sebelum membeli.
"Kami harap, melalui program ini, mereka dapat menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih dan mengkonsumsi pangan yang aman," ucapnya.