Kamis 04 May 2017 20:15 WIB

Kerja Sama dengan Baidu, Kemenpar Targetkan Wisman Asal Cina 3 juta

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Pariwisata di Bali (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supri
Pariwisata di Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pariwisata RI menargetkan jumlah wisatawan asal Cina pada tahun ini mencapai 3 juta orang. Target ini diyakini tercapai melalui kerja sama dengan Baidu Search Engine.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, pada 2016 tercatat jumlah kunjungan wisatawan Cina ke Indonesia mencapai 1.141.330 atau meningkat 27,3 persen dari tahun sebelumnya. Khusus untuk Bali meningkat 43,4 persen. Minat dan impresi wisatawan negeri Tirai Bambu dalam mencari informasi terkait dengan keelokan pariwisata Indonesia tampak semakin meningkat.

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengatakan, alasan ini yang mendorong Kemenpar RI untuk melanjutkan kerja sama strategis yang telah terbangun sejak 2016 dengan Baidu, perusahaan berbasis teknologi dan media terkemuka di Tiongkok.

"Orang Cina tidak bisa hidup tanpa Baidu. Sebanyak 70 persen warga Cina sudah search menggunakan digital. Melihat trennya dan peningkatannya, saya ubah target dari 2 juta menjadi 3 juta tahun ini,"kata Arief Yahya usai penandatanganan kerja sama dengan perusahaan mesin pencari informasi asal Tiongkok, Baidu Search Engine di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Kamis (4/5).

Menurut Arief, perubahan target yang lebih optimistis itu dikarenakan adanya peningkatan jumlah wisman asal Tiongkok yang mencapai 100 persen pada dua kuartal I tahun ini. Tercatat pada awal tahun ini, rata-rata wisman Tiongkok telah mencapai 200 ribu per bulan, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 120 ribu. Jumlah tersebut menurut Arief merupakan kontribusi besar dari Baidu.

Untuk itu, pada tahun 2017 ini Kemenpar memanfaatkan dua platform tambahan yaitu Baidu Maps dan OTP Qunar yang akan melengkapi produk Baidu lainnya, seperti Baidu Search Engine, Display Ads dan Baidu Travel. Produk-produk tersebut dalam setahun kemarin dinilai sangat efektif salam mengedukasi masyarakat Tiongkok tentang pesona Indonesia, khususnya destinasi wisata unggulan seperti Bali, Lombok, Banyuwangi, Jogja-Solo-Semarang, Manado dan Labuan Bajo.

Akses terhadap informasi terkait pariwisata Indonesia yang terpublikasi di berbagai perjalanan wisata maupun Baidu Travel dalam waktu singkat mampu menarik minat lebih dari 320 ribu pembaca dengan impresi di atas 1 juta. Pencarian kata kunci 'Bali Island' meningkat sebesar 45 persen dan pencarian kata kunci 'Indo travel' juga meningkat sebesar 11 persen.

"Dengan pemanfaatan Baidu Maps dan Qunar kami optimistis wisatawan Tiongkok akan semakin teredukasi tentang Indonesia dan semakin mudah menjangkau Indonesia,"ujar Arief.

Baidu Maps adalah peta digital yang menawarkan tampilan citra satelit, peta jalan dan peta dalam ruang yang canggih. Aplikasi yang tersedia pada Android maupun iOS ini juga menyediakan rekomendasi akan beragam jenis transportasi terbaik yang dapat dipertimbangkan wisatawan dalam mencapai destinasi tujuan.

Dengan pengguna aktif lebih dari 300 juta orang setiap bulannya, memiliki cakupan point of interest global sebanyak 140 juta dan mengelola permintaan lokasi sebanyak 72 miliar per harinya, Baidu Maps menjadi andalan lebih dari 25 persen wisatawan Tiongkok yang tengah melakukan lawatan ke luar negeri.

Business Director Baidu Indonesia, Ken Tao mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pemanfaatan produk Baidu oleh pemerintah RI. Hal ini semakin mendorong mereka untuk terus mengoptimalkan kontribusi Baidu dalam meningkatkan popularitas serta daya tarik pariwisata di kalangan wisatawan Tiongkok.

"Pendekatan OTP yang menjadi fokus kerjasama ini juga sangat strategis untuk diterapkan karena mayoritas wisatawan Tiongkok berusia di bawah 45 tahun dan 68 persen menjadikan informasi berbasis internet atau online sebagai salah satu referensi utama dalam menentukan destinasi wisata," tutur Ken.

Ken mengungkapkan, setelah peluncuran di Indonesia, Baidu akan meluncurkan Baidu Maps di negara-negara Asia  Pasifik lainnya. Pada peluncuran pertama di Indonesia, akan tersedia 1000 point of interest mencakup Jakarta, Bali, dan jumlah tersebut akan terus dikembangkan, termasuk 10 destinasi wisata utama lainnya yang menjadi Prioritas Kemenpar RI.

Sementara itu Qunar merupakan aplikasi perjalanan wisata nomor satu di Tiongkok dengan 4,5 juta pengunjung aktif harian. Melalui Qunar, wisman Tiongkok yang ingin berwisata ke Indonesia dapat memperoleh informasi akurat tentang penerbangan domestik dan internasional, paket liburan, hingfa wisata lainnya secara detil. Qunar sendiri merupakan perusahaan mobile dan online travel platform yang mayoritas saham dimiliki oleh Baidu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement