REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Gelandang sayap Torino Adem Ljajic menyebut gol penyama yang diciptakan Juventus pada menit-menit akhir pertandingan sangat menyakitkan bagi timnya yang sudah bermain dengan sepuluh pemain. Torino yang unggul lebih dulu harus merelakan poin penuh melayang setelah ditahan imbang Juventus 1-1 di Stadion Juventus, Ahad (7/5) dini hari WIB.
"Ini sangat menyakitkan dan saya benar-benar kecewa karena kebobolan gol ini, karena kami tak pantas kehilangan kemenangan pada menit ke-92," kata dia, dilansir Football Italia, Ahad (7/5).
Torino sebetulnya berada di ambang kemenangan pada laga bertajuk derby della Mole setelah tendangan bebas Ljajic mampu mengelabui penjaga gawang kedua Juventus, Neto. Akan tetapi pertandingan yang berjalan sengit dan keras kemudian memantik kontroversi setelah pemain Torino Afriyie Acquah menerima kartu kuning kedua. Dikeluarkannya Acquah membuat Torino harus mengubah rencana permainan mereka.
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri pun dengan cerdik memasukkan seorang bomber haus gol, Gonzalo Higuain pada menit ke-56 menggantikan Stefano Sturaro. Masuk dari bangku cadangan tak membuat El Pipita canggung untuk membobol gawang lawan, ia pun menghadirkan petaka dengan membuat kedudukan menjai 1-1 pada injury time.
Ia menegaskan il Toro tak pantas menerima ini. Acquah dinilainya mendapatkan bola dengan jelas, tapi wasit menilainya berbeda. Ljajic mengaku sda penyesalan, saat mereka memainkan derby yang hebat, memberikan segalanya seolah-olah itu pertandingan terakhir dalam karier mereka namun gagal menang.
"Kami bertahan dengan baik dan menciptakan banyak peluang melawan tim besar seperti Juve. Saya mencetak gol indah, tapi saya tak bahagia, karena saya pikir kami akan menang hari ini," kata dia.
Dengan hasil tersebut Torino tetap bertahan di posisi sembilan dengan perolehan nilai 50 dari 35 laga yang telah dilakoni. Sedangkan Juventus masih mantap di posisi puncak dengan 85 angka, unggul delapan poin dari Napoli di posisi kedua.