REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain gelandang milik PS TNI, Muhammad Abduh Lestaluhu menerima sanksi dari Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Komdis PSSI). Menurut dia, hukuman terhadapnya akan menjadi pelajaran penting bagi karier profesionalnya sebagai pesepak bola nasional.
Abduh mengatakan, dirinya tak perlu melawan dan mengajukan banding atas putusan dari Komdis PSSI tersebut. Karena, pun dirinya mengaku bersalah atas insiden yang berujung pemberian sanksi tersebut.
"Saya menjadikan ini sebagai introspeksi diri saya dan pembelajaran yang sangat berharga untuk saya sendiri," ujar dia lewat pesan singkatnya kepada Republika, pada Ahad (7/5).
Pemain berusia 23 tahun tersebut, mengaku akan taat dengan sanksi tersebut. "Saya menerima sanksi itu, dengan sangat lapang dada," ujar dia.
Pemain yang juga masih aktif sebagai prajurit Angkatan Darat (AD) tersebut, pun mengimbau agar sanksi untuknya, menjadi pelajaran bagi para pesepak bola nasional lainnya, agar lebih mampu menjaga diri dan emosi saat di lapangan pertandingan.
Menurut Abduh, sepak bola Indonesia semestinya bisa lebih beradab dan lebih baik. "Dan semoga, ke depannya (dari kasus saya) sepak bola kita bisa lebih bersih dan jauh dari hal-hal seperti (yang pernah saya lakukan)," ujar dia menambahkan.
Komdis PSSI menghukum Abduh dengan larangan tampil membela PS TNI selama lima kali pertandingan, Kamis (4/5). Pemain yang juga menjadi penggawa timnas Merah Putih tersebut, juga didenda sebanyak Rp 10 juta.
Sanksi tersebut, merupakan hukuman dari prilaku kasar dan tak sportif Abduh, saat membela PS TNI ketika melawan Bhayangkara FC di pekan ke-3 Liga 1, pekan lalu.
Ketika itu, Abduh dikartu merah dan dikeluarkan wasit pertandingan, lantaran menjotos kepala penyerang lawan, Thiago Furtuoso di menit ke-93. Prilaku emosional Abduh tersebut, sebetulnya tak perlu dilakukan.
Apalagi, ketika dikartu merah, skor dan waktu pertandingan sudah memihak Kesebelasan Tentara tersebut. Kesebelasan dari Korps Kepolisian kandas 1-2 ketika itu.
Prilaku kasar antara pemain juga dengan wasit, bukan cuma dilakuakn oleh Abduh. Pada laga yang sama, pemain PS TNI lainnya, Manahati Lestusen, juga berbuat kelewatan. Yaitu, dengan melawan wasit, yang memberikan hukuman terhadapnya. Manahati, juga dikartu merah dalam laga tersebut, lantaran prilakunya itu.
Dalam sidang yang sama, selain menghukum Abduh, Komdis PSSI juga menghukum Manahati. Tapi, sanksi terhadap Manahati, hanya berupa peringatan keras.
Sementara kasus serupa seperti Abduh, pada laga yang lain juga dilakukan oleh striker PSM Makassar Ferdinand Sinaga terhadap penyerang Persela Lamongan, Ivan Carlos. Komdis juga menghukum Ferdinand dengan larangan empat kali tampil membela skuatnya.