Senin 15 May 2017 15:00 WIB

Investor: Hubungan Ekonomi Malaysia-RI Makin Baik

Bendera Indonesia dan Malaysia
Bendera Indonesia dan Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Dewan Perniagaan Malaysia Global (MGCC) yakin hubungan perdagangan antara Malaysia dan Indonesia akan semakin baik meskipun dalam keadaan ekonomi global yang tidak menentu.

"Walaupun keadaan ekonomi global menyebabkan sasaran dagang Indonesia-Malaysia 30 miliar dolar AS yang direncanakan sebelum ini mungkin tidak dapat dicapai, kedua negara terus meningkatkan perkembangan perdagangan dan investasi," kata Presiden Dewan Perniagaan Malaysia Global (MGCC), Datuk Sri Dr Alex Ong di Kuala Lumpur, Senin (15/5).

Alex memuji kepimpinan Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Najib Tun Razak yang senantiasa memikirkan cara terbaik bagi menggalakan investor Indonesia masuk ke Malaysia. "Kami juga melihat bahwa reaksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga sangat positif untuk menerima investasi Malaysia ke Indonesia, dan akan memberi keutamaan terhadap investor-investor dari Malaysia. Khususnya dalam bidang infrastruktur seperti pelabuhan, kereta api, lapangan terbang dan energi," tuturnya.

Dia mengatakan MGCC akan bantu menghadirkan para investor karena kesempatan seluas-luasnya telah diberikan oleh Presiden Jokowi sendiri kepada investor dari Malaysia. "Malaysia merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dengan nilai antara 24 miliar dolar AS, selain merupakan di antara negara investor terbesar di republik terkait," ucapnya.

Dia mengatakan investor Malaysia banyak berinvestasi dalam sektor kelapa sawit, perbankan, telekomunikasi dan kesehatan di Indonesia.  Datuk Sri Alex Ong baru terpilih sebagai Presiden Malaysia Global Chambers of Commerce (MGCC) pada Ahad (14/5) kemarin, sedangkan wakilnya dijabat Datuk Paduka Buani Atiqi Abdul Rahman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement