REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ramadhan sering disebut sebagai bulan taubat karena di dalamnya terdapat begitu banyak peluang bagi umat Islam untuk kembali kepada Allah dengan penuh kesungguhan.
Dilansir dari laman LifewithAllah, Ramadhan adalah bulan pengampunan dan pertobatan. Kata 'Ramadhan' berasal dari kata ramad yang berarti panas yang menghanguskan.
Jadi, Ramadhan adalah bulan di mana dosa-dosa orang beriman dibakar oleh amal saleh mereka.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ.
Artinya: "Sholat lima waktu, dari Jumat ke Jumat berikutnya, dan dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya merupakan penghapus dosa-dosa yang dilakukan di antara keduanya, asalkan menjauhi dosa-dosa besar," (HR Muslim).
Ada banyak alasan mengapa Ramadhan menjadi momentum terbaik untuk bertaubat. Diantaranya, karena ampunan Allah sangat berlimpah di bulan suci ini.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa Ramadhan adalah waktu di mana Allah membuka pintu ampunan selebar-lebarnya bagi hamba-Nya yang sungguh-sungguh ingin bertaubat.
Di bulan Ramadhan, setan juga dibelenggu. Dengan berkurangnya godaan setan, umat Islam pun bisa lebih mudah untuk fokus dalam ibadah dan bertaubat atas dosa-dosanya.
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ، وَفُتِحَتْ أَبُوَابُ الجَّنَةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ
Artinya: "Ketika masuk Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu," (HR Bukhari dan Muslim).
Malam Lailatul Qadar yang terjadi di sepuluh hari terakhir Ramadhan juga menjadi kesempatan emas bagi orang yang ingin bertaubat. Doa yang dipanjatkan pada malam ini memiliki keutamaan luar biasa, termasuk permohonan ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu.
Ramadhan mengajarkan kita untuk menahan diri dari hawa nafsu, memperbanyak istighfar, dan meningkatkan ibadah seperti sholat malam, membaca Alquran, serta bersedekah. Semua ini menjadi bentuk kesungguhan dalam bertaubat.
Dalam kitab Thaharah al-Qulub wa al-Khudlu’ li ‘Allam al-Ghuyub, Sayyid Abdul Aziz al-Darani juga memberikan nasihat agar para pendosa segera bertaubat. Di antara nasihatnya adalah sebagai berikut:
يا مذنبين هذا وقت الإنابة, يا غافلين عن الحق وقد فتح بابه, تعرضوا للقبول فهذا وقت الإجابة, بكي أبوكم آدم علي ذنب واحد ثلثمائة سنّة (فَاعْتَبِرُوا يَا أُوْلِي الْأَبْصَار)
Artinya: “Wahai hamba-hamba pendosa, inilah saatnya inabah (tobat). Wahai hamba-hamba yang lalai dari kebenaran, padahal telah dibukakan pintunya. Bersiaplah kalian untuk diterima, karena sekarang (Ramadhan) adalah waktunya pengijabahan (dikabulkan). Adam, ayah kalian, menangis karena satu dosa selama tiga ratus tahun (maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang mempunyai mata [QS. Al-Hasyr: 2]).”
Lalu Bagaimana Cara Bertaubat di Bulan Ramadhan?
1. Menyesali dosa yang telah dilakukan.
2. Meninggalkan dosa yang telah dilakukan dengan niat yang tulus.
3. Berjanji untuk tidak mengulanginya.
4. Memperbanyak istighfar dan doa
5. Melakukan amal kebaikan sebagai bentuk penebusan dosa.
Jadi, Ramadhan bukan sekadar bulan puasa, tetapi juga bulan taubat. Allah membuka pintu ampunan seluas-luasnya bagi mereka yang ingin kembali ke jalan-Nya. Maka, jangan sia-siakan kesempatan ini untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya.
