Rabu 24 May 2017 04:58 WIB

Warga Berduyun-duyun Donorkan Darah Tolong Korban Serangan Bom

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Polisi bersenjata lengkap mengamankan lokasi Manchester Arena setelah laporan ledakan di lokasi pertunjukan  Ariana Grande di Manchester, Inggris, Selasa (23/5) dini hari
Foto: Peter Byrne/PA via AP
Polisi bersenjata lengkap mengamankan lokasi Manchester Arena setelah laporan ledakan di lokasi pertunjukan Ariana Grande di Manchester, Inggris, Selasa (23/5) dini hari

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Warga Manchester, Inggris, berduyun-duyun menyambangi beberapa fasilitas medis di kota tersebut untuk mendonorkan darahnya guna membantu puluhan korban luka akibat serangan bom di Manchester Arena pada Senin (22/5) malam. Masyarakat di sana sangat antusias untuk membantu dan menolong para korban.

Lembaga donor darah Give Blood NHS mengatakan bahwa seluruh jaringan komunikasi mereka, termasuk media sosial dan situa internet, sangat sibuk pasca insiden di Manchester Arena. Banyak orang menghubungi Give Blood NHs untuk mengetahui bagaimana caranya agar mereka dapat mendonorkan darah.

"Saluran telepon kami sangat sibuk dan saat ini kami memiliki semua darah yang dibutuhkan rumah sakit dan pasien," kata Give Blood NHS melalui akun Twitter-nya, seperti dilaporkan laman NBC News, Selasa (23/5).

Puluhan warga Manchester, pada Selasa pagi bahkan mengantre di tempat-tempat donor untuk menyumbangkan darahnya. Salah satunya adalah Kieran yang hendak mendonorkan darahnya di Pusat Donor Darah Norfolk. Namun Kieran terpaksa mengurungkan niatnya mendonorkan darahnya. "Mereka kelebihan permintaan untuk saat ini karena begitu banya pendonor. Saya tidak terkejut, ini Manchester, semua orang ingin membantu," ucapnya.

Hal itu memang diungkapkan oleh Direktur Donor Darah di NHS Blood and Transplant, Mike Stredder. Ia mengatakan saat ini pihaknya belum lagi dapat menerima donor dari warga karena telah melebihi kapasitas. "Kami telah dapat merespons kejadian semalam di Manchester Arena, memenuhi permintaan darah dan produk darah dari rumah sakit yang merawat korban. Ini berkat pendonor darah setia kami," tutur Stredder.

Serangan bom di Manchester Arena mengakibatkan 22 orang tewas dan 59 lainnya luka-luka. Pelaku penyerangan telah diidentifikasi sebagai Salman Abedi, lelaki berusia 22 tahun yang berasal dari keluarga asal Libya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement