REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pengusaha sektor pariwisata di Dubai tak mau ketinggalan mengembangkan wisata berkonsep Ramadhan dari tahun ke tahun. Wisatawan bisa tetap berpelesir ke negara ini, namun harus menghormati tradisi bulan suci di negara yang masyarakatnya mayoritas Muslim tersebut.
Direktur Makanan dan Minuman di Hotel Fairmont di Sheikh Zayed Road, Etienne Haro mengatakan perubahan sangat penting untuk bisnis, namun pengusaha harus peka. Pasar wisata di Dubai cukup spesifik, sekitar tujuh hingga delapan bulan, termasuk Ramadhan di dalamnya.
"Meskipun peraturan menyebutkan hotel boleh menyajikan alkohol, namun kami bertanggung jawab bahwa hal tersebut dijauhkan sementara karena kami menghormati adat istiadat setempat," kata Haro, dilansir dari The National, Senin (29/5).
Pendiri dan CEO The Arab Culturalist Institution, Nasif Kayed mengatakan operator Dubai harus bisa menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan wisatawan mancanegara (wisman) dengan penghormatan pada bulan suci umat Muslim. Adaptasi dan kreasi tidak bertentangan dengan agama, namun itu sudah menjadi budaya sektor perhotelan di negara-negara Arab.
"Sementara di Dubai, kami menjaga atmosfer agar orang tetap merasa bahwa saat ini sedang Ramadhan. Bagi orang yang berpuasa, mereka berhak menikmati suasana Ramadhan. Semoga kita tetap bisa mengakomodasi hak-hak Muslim yang tinggal di sini yang ingin merasakan Ramadhan sepenuhnya, sebagaimana umat lain misalnya merayakan Natal dan Diwali," ujarnya.
Taman dan berbagai resor di Dubai mempromosikan paket makanan dan minuman untuk musim panas, termasuk bulan Ramadhan ini. Mereka bahkan menyediakan area khusus untuk aneka hidangan makanan dan minuman berbuka juga sahur.
Dosen Perhotelan dan Pariwisata di Universitas Amity, Robin Sharma mengatakan sekitar satu juta orang wisman mengunjungi Dubai selama Ramadhan. Ramadhan adalah bulan indah di mana orang senang melakukan berbagai hal bersama-sama, seperti puasa, shalat berjamaah, atau mengundang teman-teman berbuka puasa, bahkan nonMuslim pun menjadi bagian di dalamnya.
"Dubai dipromosikan sebagai tujuan wisata kelas dunia, sehingga wisatawan perlu dipastikan mendapatkan pengalaman wisata luar bisa saat Ramadhan ini," katanya.