REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Toni Kroos berusaha mengurangi tekanan kepada timnya menjelang duel akbar final Liga Champions akhir pekan ini. Ia menolak anggapan Madrid lebih difavoritkan pada laga di Stadion Millenium, Cardiff, Ahad (4/6) dini hari WIB.
"Saya harap kami adalah tim pertama yang memenangkan dua Liga Champions berturut-turut, tapi akan sangat berat karena Juve adalah tim yang hebat. Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit, 50-50," kata dia menjawab pertanyaan awak media seperti dikutip Marca, Selasa (30/5).
Walau paham Madrid akan menderita melawan tim sesolid Juventus, Kroos mengaku sangat menantikan final ini, Menurut dia, sangat spesial bermain pada final kedua bersama Madrid.
Kroos mendukung kebijakan pelatih Madrid Zinedine Zidane yang kerap merotasi pemain. Menurut dia, kebijakan ini dijalani Madrid dengan baik. Sejauh ini, satu trofi La Liga sudah dalam genggaman. "Itu sangat penting menjelang final," tegasnya.
Dalam kesempatan sama, Kroos menolak mengomentari isu sensitif tentang Isco atau Gareth Bale. Ia hanya menjelaskan kelebihan dari formasi yang mungkin dimainkan jika Isco atau Bale bermain.
Biasanya, Zidane akan memainkan formasi 4-4-2 jika memainkan Isco. Sementara jika Bale menjadi starter, Madrid akan mengusung pola ofensif 4-3-3.
"Dengan 4-4-2, kami memiliki lebih banyak pemain di tengah. Dengan 4-3-3 kita memiliki serangan yang lebih terbuka. Pelatih akan menentukan sistem mana yang lebih baik. Ada sistem yang saya sukai, tapi tak akan saya katakan," kata dia.
Baca juga: Zidane Tolak Beberkan Keputusan Pilih Bale atau Isco