Rabu 31 May 2017 21:17 WIB

Mendag Pastikan Harga Bawang Putih akan Turun

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Andi Nur Aminah
Mendag Enggartiasto Lukita mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Mendag Enggartiasto Lukita mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, sampai saat ini, semua harga pangan terkendali baik dari sisi stok maupun harga. Untuk bawang putih, meski sebelumnya ada kenaikan harga, namun dengan intervensi pemerintah, kenaikan itu tidak melonjak tajam dan cenderung turun.

"Bawang putih dimulai dalam minggu ini akan terus turun, karena harga perolehan turun 670 dolar AS, atau seharusnya di bawah Rp 20 ribu dengan berbagai biaya yang lain," ucap Enggartiasto, usai rapat koordinasi dengan Menteri Pertanian, dan Kepala Satgas Pangan, di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (31/5).

Ia menjelaskan, saat ini seluruh importir telah mendaftarkan stoknya dan melepas ke pasar. Mereka telah melaporkan rencana kapan masuk barang, hingga ke daerah mana akan didistribusikan.

Enggar mematikan harga bawang putih tidak akan naik, karena sudah digelontorkan stok dalam jumlah yang besar. Selain itu, ia mengklaim harga beras terkendali, gula tidak akan naik serta daging kerbau masih di harga Rp 80 ribu per kilo. "Keberhasilan ini kerja sama yang erat antar pemerintah, Kementan, Bulog dan juga Satgas yang melakukan pengawasan," ucap Enggar.

Dia menjelaskan, meningkatnya harga-harga dipengaruhi suplai dan permintaan, dimana ada upaya sebelumnya yang mencoba menahan stok dan spekulatif. Saat ini, lanjut Enggar, 95 persen bawang putih berasal dari impor, dengan mayoritas berasal dari Cina, sedikit dari India. Stok yang ada sekarang ada 16 ribu ton, dari 26 ribu importir.

Sementara sebelumnya sudah ada 9 ribu ton bawang putih yang masuk. "Jadi total ada 25 ribu ton. Dan panen baru juga akan masuk lagi. Jadi tidak ada pilihan lain, satu dua minggu, jumlah yang masuk akan besar," kata dia.

Tempat pelabuhan masuknya bawang putih pun akan ditambah, bukan hanya di Tanjung Perak. Pelabuhan Tanjung Priok dan Bitung juga akan menjadi pelabuhan tempat masuknya bawang putih. Dengan begitu, jangkauan pasar akan teratasi dengan baik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement