Senin 05 Jun 2017 15:07 WIB

Ini 8 Tim Peraih Gelar Champions Secara Beruntun Sebelum Madrid

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Perayaan kemenangan Real Madrid usai mengalahkan Juventus di final Liga Champions denga skor 4-1.
Foto: AP
Perayaan kemenangan Real Madrid usai mengalahkan Juventus di final Liga Champions denga skor 4-1.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Real Madrid berhasil menjuarai final Liga Champions musim 2016/2017. pada laga tersebut Los Blancos mampu mengalahkan Juventus dengan skor 4-1 di Stadion Millennium, Cardiff, Wales, Ahad (4/6). Kemenangan tersebut merupakan rekor terbaru sepanjang kompetisi elite Eropa.

Madrid menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan gelar juara pada era modern Liga Champions sejak digulirkan pada musim 1992/1993. Tim terakhir yang mampu masuk dua final beruntun adalah Manchester United, yakni pada periode 2008 dan 2009, sayang tim besutan Sir Alex Ferguson harus kalah dari Barcelona pada kesempatan keduanya.

Sejatinya jauh sebelum Madrid, AC Milan menjadi tim terakhir yang mampu mempertahankan gelar prestisius Benua Biru. Akan tetapi Rossoneri melakukannya pada musim 1989 dan 1990 atau ketika turnamen masih bernama Piala Champions.

Berikut adalah sejumlah fakta menarik bagi tim Eropa yang mampu mempertahankan gelar juara Piala Champions/Liga Champions secara beruntun, atau back to back sebagaiman dilansir Pundit Arena, Senin (5/6) :

1 Real Madrid (1955/1956, 1956/1957, 1957/1958, 1959/1960)

Lima dari 12 trofi Real Madrid diraih secara beruntun pada era 1950-an, Los Merengues pada saat itu menjadi tim terhebat di seantero jagat. Mereka diperkuat oleh pemain legendaris Alfredo Di Stefano, Ferenc Puskas, Francisco Gento, dan Raymond Kopa.

2 Benfica (1960/1961, 1961/1962)

Kejayaan Madrid akhirnya putus kala awak 1960-an awal. Raksasa Portugal Benfica yang kala itu diprekuat the Panther, Eusebio da Silva Ferreira berhasil memenangkan kejuaran Piala Champions.

3. Inter Milan (1963/1964, 1964/1965)

Episode mengesankan klub asal Portugal hanya bertahan selama dua musim saja. Kali ini giliran klub asal Italia Inter Milan yang mengukir sejarah dari tanah spaghetti. I Nerazzurri melalui pelatih bertangan dingin Helenio Herrera berhasil mengejutkan tanah Eropa dengan menerapkan filosofi sepak bola bertahan (catenaccio) pada pertengahan 1960-an.

Inter pun berhasil mengikat dua trofi Piala Champions pada 1964 dan 1965. Akan tetapi, pada tahun ketiganya, Inter harus puas tertahan di babak semifinal lantaran kalah dari tangan Real Madrid pada 1966. Dominasi Inter kembali bertahan hingga tahun berikutnya, sayang lagi-lagi mereka harus menelan kekecewaan lantaran kalah tipis dari Celtic 0-1 pada partai final pada 1967 di Lisabon, Portugal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement