Rabu 07 Jun 2017 02:49 WIB

LADI Targetkan Zero Doping pada SEA Games 2017

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andri Saubani
ilustrasi doping dalam olahraga.
Foto: EPA/Patrick Seeger
ilustrasi doping dalam olahraga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) melakukan rapat koordinasi teknis (rakornis) dengan perwakilan induk cabang olahraga di Indonesia. Hal itu dilakukan terkait persoalan doping yang masih terjadi pada atlet-atlet Indonesia.

Ketua LADI Zaini Kadhafi Saragih mengungkapkan rakornis tersebut sangat berkaitan dengan target menjelang SEA Games pada Agustus 2017. "Tujuan kami untuk sosialisasi supaya SEA Games 2017 kita bisa zero doping," kata Zaini di sela-sela rakornis di Hotel Jayakarta, Selasa (6/6).

Zaini mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya memang tidak bisa menangkap begitu saja atlet yang terbukti doping atau orang disekelilingnya yang berkaitan. Sesuai dengan tugas LADI, lanjut dia, pihaknya akan mengupayakan semaksimal mungkin untuk menyamakan persepsi dan komitmen bersama supaya target zero doping pada SEA Games terwujud.

Ia memastikan, selama sosialisasi antidoping tersebut, LADI akan turun juga ke beberapa daerah. "Kami rencananya akan turun juga ke KONI daerah, mungkin sekotar 20 provinsi untuk turun menjalankan sosialisasi tadi," jelasnya.

Tak hanya SEA Games 2017, Zaini berharap target zero doping itu juga akan berlanjut ke Asian Games 2018 terlebih Indonesia menjadi tuan rumah. Begitu juga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua mendatang juga akan mendapatkan target yang sama.

Terakhir kali pada PON 2016 dinJawa Barat ditemukan sebanyak 12 atlet terbukti positif doping. Sementara, pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 juga ditemukan dua atlet dinyatakan menggunakan doping.

Untuk itu, LADI yang kini kembali aktif dengan struktur baru akan berusaha mengontrol pemakaian doping yang dilakukan atlet. Selama ini, atlet yang terbukti menggunakan doping sebagian beaar karena kelalaian akibat ketidaktahuan suplemen dan nutrisi yang dikonsumsi terkandung doping.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement