REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pelatih tim nasional Korea Selatan Uli Stielike tidak ingin timnya mengalami masalah keterlambatan penerbangan untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia pekan depan di Qatar. Ini etelah sejumlah negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan negara kecil di Teluk tersebut.
Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, termasuk menghentikan transportasi ke dan dari Qatar.
Qatar, yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, dinilai oleh negara-negara tetangganya tersebut mendukung terorisme. Korsel saat ini berada di Uni Emirat Arab untuk pertandingan persahabatan melawan Irak pada Rabu (7/6) malam.
Tim Korsel dijadwalkan akan terbang ke Doha, Ibu Kota Qatar pada Sabtu (10/6). Namun dengan adanya penghentian penerbangan dari Dubai ke Doha, mereka harus mengatur ulang jadwal perjalanannya.
Untuk terbang ke Qatar kini harus melalui Kuwait, kata kantor berita Yonhap, sehingga perjalanan akan lebih lama.
Meskipun demikian, Stielike menilai perubahan penerbangan ini tidak akan mengganggu kondisi pemain timnya. Korsel wajib menang melawan Qatar pada Senin (12/6) untuk memastikan di posisi dua besar di Grup A, yang berarti otomatis lolos putaran final Piala Dunia Rusia 2018.
Korea membayangi pimpinan klasemen Iran dengan selisih empat poin, dan unggul hanya satu angka di atas Uzbekistan. Kedua tim tersebut yang akan dihadapi Korsel di Grup A berikutnya, setelah melawan Qatar.
"Mungkin ini akan sedikit berpengaruh, namun saya harap jadwal perjalanan kami tidak akan menjadi masalah besar," kata pelatih asal Jerman itu.
Ia mengatakan latihan di UEA akan membantu pemain menyesuaikan diri dengan iklim di Qatar. Selain itu juga untuk memberi kesempatan tampil pada sejumlah pemainnya.
Pemain klub Crystal Palace Lee Chung-yong kemungkinan akan tampil setelah di klub Inggris itu lebih sering di bangku cadangan
"Pemain seperti Lee Chung-yong kurang banyak tampil, jadi akan akan melihat performa mereka. Kami akan dapat melakukan uji kombinasi dan melihat siapa yang bagus untuk kualifikasi Piala Dunia melawan Qatar," kata Stielike.
Sekjen Konfederasi Sepak Bola Asia Windsor John hari Selasa mengatakan bahwa pihaknya terus memonitor situasi politik yang berkembang dan berusaha meminimalkan dampaknya terhadap kompetisi.