REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setelah menyelesaikan konstruksi tambang pada akhir 2016, PT Merdeka Copper Gold Tbk memulai produksi perdana emas pada kuartal I 2017. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA/Perseroan), melalui anak usahanya selaku operator tambang, PT Bumi Suksesindo (PT BSI), pada kuartal I memulai produksi emas perdana di tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur.
Produksi ini dilakukan setelah proses konstruksi penambangan selesai dilakukan pada akhir 2016. Direktur Utama MDKA, Adi Adriansyah mengatakan, Perseroan mencatat produksi perdana emas pada tanggal 17 Maret 2017.
Hal ini menandai dimulainya pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang bagi Perseroan dan para stakeholder. ''Kami bersyukur bahwa proses konstruksi selama 18 bulan berjalan dengan baik, sehingga produksi tambang emas di Banyuwangi dapat dimulai dengan lancar,'' ucap Adi, dalam konferensi persnya, di Jakarta, Kamis (8/6).
Adi menyatakan, kegiatan produksi ini merupakan langkah penting bagi Perseroan untuk menjadikan perusahaan tambang modern di Indonesia. Ia menambahkan, dengan dimulainya produksi emas di Banyuwangi, telah membuktikan kemampuan dan komitmen Perseroan dalam membangun dan mengembangkan potensi cadangan emas di wilayah pertambangan Tujuh Bukit, Kabupaten Banyuwangi.
Keberhasilan ini, diharapkan dapat mendorong kinerja positif Perseroan dan memberikan nilai tambah yang optimal kepada seluruh stakeholder.
Corporate Secretary MDKA, Ellie Turjandi menjelaskan, bahwa tahap awal kegiatan konstruksi pada tambang Tujuh Bukit mengalami tantangan, khususnya curah hujan yang tinggi selama periode September sampai dengan Oktober tahun 2016. Namun demikian, proses konstruksi berhasil diselesaikan pada akhir tahun 2016.
Ia mengungkapkan, selama sembilan tahun ke depan, anak perusahaan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk tersebut memproyeksikan produksi tahunan rata-rata emas berada dikisaran 100.000 ons emas dan 300.000 ons perak.
Produksi emas di tambang ini menggunakan metode heapleach atau pelindian yang memungkinkan proses produksi menjadi lebih efisien dengan kebutuhan modal investasi dan biaya operasional yang lebih rendah. Proses heapleach atau pelindian ini sesuai standar industri yang hanya diterapkan pada proyek-proyek dengan jumlah sumber daya mineral yang signifikan.