Jumat 09 Jun 2017 15:21 WIB

Pengacara Trump Kritik Comey yang Bocorkan Informasi ke Media

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Mantan direktur FBI James Comey
Foto: AP Photo/J. Scott Applewhite
Mantan direktur FBI James Comey

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Mantan Direktur FBI James Comey mengatakan, dia telah mengeluarkan sebuah memo yang menjelaskan isi percakapannya dengan Presiden AS Donald Trump. Ia memberikan memo tersebut kepada seorang teman dekat dan meminta agar memo itu dibocorkan ke media.

Pernyataan itu disampaikannya dihadapan Komite Intelijen Senat, Kamis (8/6). Dalam kesempatan ini, dia mengatakan ingin menyampaikan pertanggungjawaban terkait percakapannya dengan Trump ke ranah publik.

Comey menuturkan, dia yakin Trump telah memberinya tekanan pada Februari lalu, untuk menghentikan penyelidikan terhadap mantan Penasihat Keamanan Nasional Michael Flynn. Ia berharap setelah kesaksiannya ini, akan ada penunjukkan penasihat khusus untuk mengawasi penyelidikan kasus campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.

Menurutnya, teman dekat yang ia berikan memo itu adalah seorang profesor di Columbia Law School, bernama Daniel Richman. Dalam memo, ia menceritakan bagaimana Trump memecatnya sebagai Direktur FBI pada 9 Mei lalu.

Richman mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa dia adalah orang yang dirujuk dalam kesaksian Comey. Namun Richman, yang ditulis menjabat sebagai penasihat Comey dalam biografi resminya, tidak menanggapi permintaan komentar lebih lanjut.

Pengacara pribadi Trump, Marc Kasowitz, dengan tajam mengkritik Comey karena telah membocorkan informasi yang ada di dalam memo kepada media. Menurut Kasowit, komunikasi khusus antara Presiden dan Direktur FBI adalah informasi yang istimewa.

Dia mengaitkan Comey dengan sejumlah pejabat lain yang menurutnya juga telah secara ilegal membocorkan informasi rahasia untuk melemahkan pemerintahan. Ia mengatakan bahwa Comey telah melanggar Undang-Undang.

"Terserah kepada pihak yang berwenang untuk menentukan apakah kebocoran informasi tersebut harus diselidiki," kata Kasowitz.

Beberapa ahli hukum mengatakan, tindakan Comey tidak bertentangan dengan hukum. Faiza Patel, Direktur kelompok kebijakan publik Brennan Center for Justice, mengatakan bahwa Comey telah berhati-hati untuk tidak memasukkan informasi rahasia dalam memo itu.

Ahli hukum lain mengatakan, klaim Kasowitz bahwa Comey membocorkan informasi istimewa itu tidak masuk akal. Faktanya, Trump justru telah terlebih dahulu mengungkapkan informasi tentang interaksinya dengan Comey.

Richman, yang sekarang dikenal sebagai teman dekat Comey, adalah lulusan Yale Law School pada 1984. Ia bekerja di Mahkamah Agung AS, Thurgood Marshall, dan pernah menjabat sebagai chief appellate lawyer di Kantor Kejaksaan AS di Manhattan dari 1987 sampai 1992, ketika Comey menjadi seorang jaksa di kantor tersebut.

Richman kemudian bergabung dengan Fordham University School of Law dan pindah ke Columbia pada 2007. Dia juga pernah menjabat sebagai konsultan Departemen Keadilan dan Perbendaharaan AS mengenai masalah kriminal dan menjabat sebagai Komite Penasihat untuk mantan Walikota New York Michael Bloomberg dan Gubernur negara bagian New York, Eliot Spitzer.

Setelah kesaksian Comey, lonjakan pencarian tentang Richman telah membanjiri situs Columbia Law School. "Situs Columbia Law sedang tidak aktif saat ini. Kami sedang mengerjakan perbaikan," kata sekolah tersebut melalui akun Twitter resminya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement