Ahad 03 Aug 2025 09:19 WIB

Trump 'Siap' untuk Perang Nuklir Lawan Rusia

Medvedev menyingung sistem kendali senjata nuklir Rusia yang legendaris.

Presiden AS Donald Trump ancam Rusia soal senjata nuklir.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump ancam Rusia soal senjata nuklir.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump tidak bisa menganggap enteng pembicaraan tentang senjata nuklir.  AS, kata Trump, harus selalu siap sepenuhnya menghadapi potensi konfrontasi apa pun.

Penegasan Trump disampaikan untuk menanggapi pernyataan mantan kepala negara Rusia Dmitry Medvedev.

Baca Juga

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump menjelaskan perintahnya untuk mengerahkan dua kapal selam nuklir pada Jumat pagi.  Ia telah berjanji untuk mengirim kapal-kapal selam tersebut ke tempat yang ia sebut 'wilayah tepat'. 

"Yah, kami harus melakukan itu. Kami hanya harus berhati-hati. Sebuah ancaman telah dilontarkan, dan kami pikir itu tidak pantas," kata Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social sebagai tanggapan atas pernyataan Medvedev di media sosial dikutip RT.

"Jadi saya melakukan itu atas dasar keselamatan rakyat kami. Sebuah ancaman telah dilontarkan oleh mantan presiden Rusia, dan kami akan melindungi rakyat kami."

Awal pekan ini, Medvedev telah bereaksi terhadap penolakan Trump terhadap komitmen New Delhi untuk bergantung pada energi Rusia.

"Tentang 'dead economist' (hubungan ekonomi yang berlangsung lama) antara India dan Rusia  yang kini 'memasuki wilayah sangat berbahaya' – baiklah, biarkan dia (Donald Trump) mengingat film-film favoritnya tentang orang mati berjalan (zombie), serta betapa berbahayanya 'Dead Hand' atau Perimeter (sebuah senjata sistem kendali senjata nuklir Rusia) yang legendaris itu," tulis Medvedev.

Perselisihan ini memanas setelah Trump menyebut Medvedev sebagai pemimpin yang gagal dan memperingatkannya untuk berhati-hati dengan ucapannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement