REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman mengakhiri masa tenangnya dari awak media setelah beberapa hari tak hadir ke publik. Ia muncul dalam konferensi pers menjelang laga Persib vs Persiba pada Sabtu (10/6).
Djadjang tiga hari tidak hadir pada sesi latihan Maung Bandung setelah ia meminta mundur dari kursi pelatih Persib. Sampai sekarang, Djadjang masih menantikan keputusan manajemen ikhwal permintaan mundurnya itu. Karena belum disetujui, secara legal Djadjang masih berstatus pelatih Persib.
Itulah yang membuat Djadjang mau tak mau menghadiri konferensi pers menjelang laga melawan Persiba Balikpapan. Konferensi pers jelang laga tersebut seperti biasa didakan di Graha Persib di Jalan Sulanjana, Bandung.
Jika tidak hadir hanya dengan alasan menantikan kepastian nasib dari klub, tak akan meloloskan Djadjang dari denda.
"Hari ini saya hadir, kalau enggak hadir, pelatih kepala didenda Rp 20 juta. Kan sayang membayar denda," kata Djadjang, Sabtu (10/6).
Djadjang paham PSSI sangat ketat memberlakukan aturan yang dibuat PT Liga Indonesia Baru. Setiap sebelum pertandingan dan setelah pertandingan, pelatih kepala setiap tim harus menghadiri konferensi pers dan menghadirkan satu pemain inti.
Madura United sudah mendapatkan denda sebesar Rp 60 juta hanya karena MU menghadirkan pemain cadangan untuk dihadirkan ke hadapan wartawan. Tiga kali MU kedapatan membawa bukan pemain inti ke konferensi pers yakni saat melawan Persela Lamongan, Persija Jakarta, dan Perseru Serui. Padahal sesi konferensi pers MU selalu dihadiri pelatih kepala Gomes de Oliviera.