REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Dalam sebuah pidato, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk berdiri di pihak Qatar dalam kekacauan diplomatik negara-negara Arab yang meletus pekan lalu. Ketika beberapa negara-negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar karena menuduh Qatar mendukung terorisme.
“Kami tidak akan meninggalkan saudara Qatar kami dan kami akan terus memberikan segala macam dukungan kepada Qatar,” kata Erdogan dalam sebuah pidato yang disampaikan di Istanbul dalam acara berbuka puasa, menurut Hurriyet Daily News, yang dikutip Intellinews, Senin (12/6).
Erdogan meyakini isolasi pemerintah Doha tidak akan menyelesaikan masalah di wilayah tersebut. Pernyataan ini sudah pernah ia sampaikan beberapa waktu lalu saat ia menyerukan agar negara-negara Arab itu segera mengakhiri pemblokiran terhadap Qatar.
Sebagai tindak lanjut dari sikap politik tersebut, Parlemen Turki segera menyusun undang-undang jalur cepat untuk memungkinkan lebih banyak tentara untuk dikirim ke pangkalan militer Turki di Qatar. Dikabarkan penyusunan itu sudah dimulai sejak 7 Juni lalu.
Selain itu, Bloomberg melaporkan, persediaan makanan dari Turki yang dibawa pesawat kargo telah tiba di Qatar pada hari ini, Senin (12/6) waktu setempat. Turki telah mengirim produk unggas, susu dan yoghurt. Tidak hanya Turki, Iran juga mulai melakukan pengiriman barang kargo ke Qatar.
Dalam pidatonya di Istanbul tersebut, Turki juga menolak tuduhan terkait hubungan Qatar dengan terorisme. Qatar diblokade dari darat, udara dan laut oleh negara-negara Teluk karena dianggap berkolaborasi dengan Iran dan mendukung terorisme. Meskipun beberapa pejabat Qatar berulang kali menolak tuduhan itu.