Mahasiswa Politeknik di Tanjung Pinang Bagikan Ribuan Jilbab

Red: Ilham

Senin 12 Jun 2017 23:26 WIB

Memakai jilbab (ilustrasi). Foto: Republika/Edi Yusuf Memakai jilbab (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau menggelar aksi 1.000 jilbab di Gedung Gonggong dengan membagikan penutup kepala kepada masyarakat yang membutuhkan. Direktur Utama Politeknik Kesehatan Tanjung Pinang, Novian Aldo mengatakan, aksi 1.000 jilbab itu dilakukan mahasiswa untuk mengisi kegiatan selama Ramadhan.

"Mahasiswa mengumpulkan jilbab dari masyarakat, kemudian membagikannya kepada masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat," katanya, Senin (12/6).

Sambutan positif masyarakat itu ditandai dengan banyaknya yang berpartisipasi, melebihi target awal panitia mengumpulkan 1.000 helai jilbab. Sebanyak 2.000 jilbab berhasil dikumpulkan, dan 1.800 helai di antaranya dinyatakan layak pakai.

Jilbab tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat, pelajar, petugas kebersihan, dan anak-anak di panti asuhan. "Ini kegiatan mendadak, tetapi mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat," katanya.

Ia mengapresiasi mahasiswa yang memiliki ide kreatif dalam mengisi kegiatan positif dan berguna bagi masyarakat saat Ramadhan. "Mahasiswa sangat bersemangat melaksanakan kegiatan ini, karena itu kami mendukungnya. Apalagi kegiatan ini sejalan dengan visi-misi Pemkot Tanjung Pinang," ucapnya.

Wali Kota Tanjung Pinang, Lis Darmansyah juga mengapresiasi mahasiswa Politeknik Kesehatan Tanjungpinang yang menyelenggarakan kegiatan tersebut. Ia menyerahkan sekaligus memasangkan jilbab secara simbolis kepada siswa-siswi sekolah dasar.

Selain itu, Wali Kota juga ikut turun ke jalan bersama sejumlah mahasiswa untuk membagikan jilbab kepada masyarakat yang melintas kawasan Tepi Laut. "Aksi ini menginspirasi dan memotivasi kaum Muslimah agar menjalankan kewajiban sebagai kaum Muslimah dengan menggunakan jilbab," ujarnya.

Lis mengatakan, selama Ramadhan, seluruh aktivitas positif umat Islam memiliki nilai ibadah. Karena itu, ia berharap seluruh elemen masyarakat yang menjalani ibadah puasa melakukan kegiatan bermanfaat. "30 hari inilah waktu yang benar-benar dapat dimanfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT agar menjadi lebih baik," katanya.

Terpopuler