REPUBLIKA.CO.ID, FIRENZE -- Usaha klub AC Parma yang kini bernama Parma Calcio 1913 menggapai Serie B tidaklah mudah. Sebelumnya, mereka harus terlempar langsung dari Serie A ke kasta terbawah Liga Italia, Serie D. Kebangkitan Parma yang dinyatakan bangkrut 2015 silam ini pun membuat kapten tim Alessandro Lucarelli bangga.
(Baca: Menangi Play-Off Serie C, Parma Meniti Jalan ke Serie A)
Pemain 39 tahun yang sudah di Parma sejak 2008 silam ini mengatakan, bukan hal mudah baginya menjalani dua musim terakhirnya di klub berjuluk I Gialloblu (kuning-biru) itu. Ketika terjadi eksodus pemain besar-besaran, Lucarelli mengambil keputusan berani untuk bertahan di Parma.
"Saya membuat keputusan bukan dengan hati, tapi dengan kepala saya. Karena saya tahu saya harus ada di kota ini. Semuanya benar-benar indah dalam dua tahun terakhir, setidaknya kami sudah dekat dengan tujuan kami, Serie A," kata Lucarelli, dikutip dari Football Italia, Ahad (18/6).
Eks pemain Fiorentina ini mengatakan, Parma sudah kenyang dengan hujatan yang mengarah kepada mereka dalam beberapa tahun terakhir. Tapi menurutnya, ia dan rekan-rekan di Parma sudah membungkam semua cacian yang sebelumnya deras menghujam.
"Saya sempat berkata bahwa kami akan membawa klub ini untuk kembali ke Serie B dan kemudian mengejar promosi Serie A. Sekarang kami di sini bersama keajaiban," kata dia.
Kini, Lucarelli berkomitmen untuk membawa Parma terus berjaya. Ia mengungkapkan, awalnya ada keinginan pensiun terbesit di kepalanya. Andai Parma tak mampu melangkah ke Serie B, ia akan memutuskan gantung sepatu.
"Tapi semua menjadi tentatif, mungkin sebaiknya saya terus melangkah. Ini semua belum selesai," kata Lucarelli.