REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tamanan merupakan satu di antara 19 Desa Berdaya Rumah Zakat di Yogyakarta yang fokus terhadap program kesehatan. Sudah sejak 2012 di wilayah ini dilaksanakan berbagai program pemberdayaan di bidang kesehatan, namun baru Februari lalu program Kebun Gizi digulirkan.
Menurut Alfian, Fasilitator Desa Berdaya Tamanan tujuan pertama dari pelaksanaan program Kebun Gizi ialah untuk meningkatkan kesehatan warga dengan makan sayur dan buah organik. Kedua, memberdayakan warga terutama ibu rumah tangga agar memiliki aktivitas lain yang dapat bermanfaat bagi dirinya dan keluarga.
“Sebagai awalan, peserta program ini merupakan para kader posyandu yang sudah kami bina. Setidaknya mereka sudah terbiasa dengan program pemberdayaan yang dilakukan Rumah Zakat. Ada 1000 tanaman yang kami salurkan saat launching program,” kata Alfian baru-baru ini.
Pada awal pembentukan program, lahan yang digunakan adalah pekarangan rumah para anggota kelompok. Dengan menggunakan polybag mereka menanam beraneka ragam jenis tanaman, seperti cabe rawit, terong, sawi, tomat, dan lainnya. Saat ini, Kebun Gizi sudah ditanam di salah satu lahan kosong di wilayah tersebut.
Untuk meningkatkan wawasan para anggota Kebun Gizi, setiap satu bulan sekali dilakukan pembinaan oleh Failitator Desa Berdaya. Materi yang diberikan biasanya seputar pemeliharaan tanaman serta menjaga kondisi tanah agar tetap subur. Menurut Alfian kegiatan ini dilaksanakan agar para anggota Kebun Gizi semakin termotivasi dalam meningkatkan pemeliharaan kebunnya.
“Program pembinaan warga biasanya dilaksanakan setelah kegiatan posyandu karena mayoritas peserta adalah anggota posyandu juga. Untuk ke depannya kami membuat kegiatan khusus yaitu Akademi Bergizi,” ungkap Alfian.