Rabu 05 Jul 2017 17:29 WIB

14 Tahun Darul Quran Bermimpi Miliki Pesantren di Lima Benua

Rep: ratna ajeng tejomukti/ Red: Dwi Murdaningsih
para wisudawan hafiz alquran di pondok pesantren daarul quran ketapang, tangeran
Foto: dok.daarul quran
para wisudawan hafiz alquran di pondok pesantren daarul quran ketapang, tangeran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PPPA Daarul Quran (Daqu) milad ke 14. Direktur Utama Daqu Muhammad Anwar Sani mengatakan milad dihitung sejak Ustaz Yusuf Mansur mengajar delapan santri menghafal Alquran di rumah.

Kini, Daarul Quran telah memiliki lima ribu santri yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Belum lagi santri yang berada di enam ribu rumah tahfidz.

"Alhamdulillah di milad Daqu ke 14 ini target memiliki 100 pesantren sudah tercapai, mimpi Ustaz Yusuf Mansur lainnya adalah memiliki 100 pesantren di 100 kota di Lima Benua," ujar dia.

Untuk pesantren, Daqu menargetkan untuk mendirikan ponpes besar di lima benua. Saat ini Daqu baru memiliki rumah tahfidz di luar negeri diantaranya, Gaza, Afrika Selatan, Jepang, Hongkong dan Mesir.

Sedangkan di Indonesia mimpi hingga 2020, Ustaz Yusuf Mansur bermimpi untuk membangun 100 rumah tahfidz di setiap kabupaten/kota pada 2017, 100 rumah tahfiz di setiap kecamatan pada 2018, 100 rumah tahfiz di setiap desa pada 2019, dan satu rumah tahfidz di setiap belokan jalan pada 2020," kata dia.

Selama 14 tahun holding Daarul Quran terbangun, telah melahirkan banyak santri penghafal Alquran yang kini banyak melanjutkan sekolah di perguruan tinggi di luar negeri seperti Mesir, Yordania, Makkah dan Madinah. Mimpi jangka panjang, mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dapat menjadi pemimpin masa depan Indonesia.

"Insya Allah, santri penghafal quran Daqu dapat menjadi pemimpin di masa depan, pemimpin apa saja, perusahaan BUMN, swasta, bahkan menjadi presiden dan menteri penghafal quran," kata dia.

Saat ini, Anwar Sani bersyukur dengan adanya Daarul Quran, banyak lembaga yang menerapkan nilai ke-Daqu-an. Terbukti dengan banyaknya lembaga, personal maupun sekolah yang kini menerapkan metode menghafal Alquran.

Tahun ini, Daqu tidak menggelar acara spesial. "Kami secara internal hanya menggelar acara sederhana, shalat berjamaah, khataman Alquran, serta penguatan visi misi Daarul Quran," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement