REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi mengatakan Amerika Serikat (AS) telah sepakat mengenai pentingnya mempertahankan status quo Masjid al-Aqsha.
Hal ini dikemukakan Menlu AS Rex Tillerson saat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menlu Retno, pada Sabtu (22/7) lalu.
"AS concern terhadap ekskalasi, dia sepakat mencoba untuk melakukan deeskalasi situasi, dia juga sepakat mengenai pentingnya maintain status quo al-Aqsha," ujar Retno dalam wawancara eksklusif dengan Republika.co.id di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Jakarta, Selasa (25/7).
Retno mengakui ia memiliki hubungan baik dengan Tillerson, sehingga bisa segera berbicara mengenai isu Palestina-Israel dengan negara yang memegang peranan strategis itu. Menurutnya, ia perlu berbicara dengan AS untuk menyampaikan posisi Indonesia dan sudut pandang dunia islam terhadap situasi seperti ini.
"Yang saya bahas adalah mengenai apa arti al-Aqsha bagi Indonesia, supaya AS paham sensitifitas dari isu ini," ungkap Retno.
Kepada Tillerson, ia juga menyampaikan kekhawatirannya akan adanya efek lebih lanjut terhadap dunia Islam, jika masalah al-Aqsha tidak dapat dipecahkan dengan baik. Bahkan ia mengatakan tidak dapat dipungkiri ketegangan juga akan terjadi di luar al-Aqsha.
"Penting untuk AS untuk segera bertindak agar ekskalasi tidak terjadi," jelasnya.