REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google melakukan uji klakson untuk prorotipe mobil self-driving yang tengah dikembangkan.
Dilaporkan Endgadget Sabtu (4/6), para insinyur Google melakukan tes mengemudi di sejumlah tempat di California, Washington, Texas, dan Phoenix.
Awalnya, ilmuwan Google memulai dengan bunyi minimal yang hanya terdengar lembut di dalam kabin. Setelah itu, bunyi klakson ditingkatkan menjadi suara eksternal yang terdengar dari luar.
Eksperimen dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis suara untuk menunjukkan tingkat kegawatan situasi. Bunyi klakson pendek selama dua kali berarti masih aman, sementara bunyi klakson tunggal yang panjang berarti peringatan adanya tabrakan.
Google disebut berusaha membuat klason yang terdengar sopan, kuat, sekaligus unik dan berkarakter. Hal itu menjadi tantangan karena tanpa mesin pembakaran internal, suara dari mobil otomatis Google bisa menjadi kurang nyaring.
Sejauh ini, para pakar berusaha mengatasi kondisi tersebut dengan suara rekayasa. Mereka bekerja mereplikasi pola mesin pembakaran internal agar suara klakson mobil meningkat saat mobil melaju dan tenang kembali ketika mobil melambat.
Perangkat lunak mobil self-driving Google menampilkan ikon klakson saat mobil memutuskan untuk membunyikannya. Kondisi tersebut termasuk ketika mobil menuju ke arah yang salah atau terlalu menepi.