REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mobil esemka menghabiskan sekitar 53-56 Liter untuk sampai dari Solo ke Jakarta. Rata-rata satu liter bensin bisa menempuh 10 hingga 12 kilo meter. Guru SMK 2 Solo, Dwi Budi Martono menyebut esemka sebagai karya besar dari orang-orang kecil.
Program mobil yang dikembangkan sejak 2010 ini akhirnya bisa sampai pada tahap uji emisi yang akan dilakukan Senin (27/2) besok di Balai Termodinamika Mesin dan Propulsi Serpong.
Ternarnya mobil esemka ini, menurut pria yang akrap disapa Toto ini menurutnya sebuah karya spesial. Meskipun spesial karena menumbuhkan nasionalisme, ia berharap karya anak SMK ini tidak dianggap berlebihan bagi siswa-siswanya.
"Sudah seharusnya anak-anak SMK bisa begini," ujar dia, Sabtu (25/2). Dari mobil ini, ia berharap bisa memicu agar sisa SMK semakin berfikir kreatif dan inovatif. Tak heran, dalam perjalanan yang menempuh jarak 600 km ini, mobil esemka sering mampir di berbagai SMK lain agar bisa menginspirasi banyak orang.
Ia juga mengatakan meskipun mobil esemka dibuat di SMK 2 Solo, mobil ini bukanlah semata-mata milik SMK 2. "Ini milik semua SMK di Indonesia," tambahnya.
Populernya mobil esemka menurut dia juga berdampak terhadap populernya SMK. Walikota Solo, Joko Widodo yang mencanangkan Solo sebagai kota ketrampilan menurutnya memberikan dampak yangluar biasa bagi dunia pendidikan. Kini jumlah SMK dan SMU perbandingannya sudah 60:40.
Sebelumnya Jokowi mempromosikan Solo sebagai kota ketrampilan, perbandingannya masih 40:60. Di tahun mendatang, ia perkirakan perbandingannya mungkin akan semakin tinggi yaitu 70:30.