REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nissan Juke seperti yang di kendarai Olivia Dewi Soerijo dan menewaskannya dalam kecelakaan mobil Sabtu dinihari di Jakarta, merupakan kendaraan yang belakangan ini dinilai memiliki klasifikasi cacat produksi.
Olivia (17), pemenang kedua Gadis Sampul 2010, tidak terselamatkan dalam mobillnya yang terbakar setelah menabrak tiang reklame di depan Wisma Graha Tantana, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Teman Olivia yang juga berada dalam mobil Bernomor polisi B 60 GOH itu, Joy Sebastian, bisa diselamatkan meski mengalami luka bakar.
Kecelakaan terjadi pukul 03.00 WIB saat mobil bergerak menuju arah Bundaran HI sebelum akhirnya menabrak tiang reklame dan terbakar di depan Wisma Graha Tantana.
Olivia yang mengemudikan mobil tewas terbakar dan rekannya, Joy Sebastian, mengalami luka bakar.
Kepala Seksi Kecelakaan Lalulintas Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Miyanto di markas Polantas Metro Jaya, Pancoran, Sabtu, mengatakan, penyebab kecelakaan diduga mobil tidak bisa dikendalikan sehingga terjadi tabrakan (out of control).
Miyanto menambahkan pihaknya masih terus meneliti kecelakaan maut yang merenggut nyawa Olivia Dewi. Korban luka bakar, Joy yang dirawat di RS Gading Pluit, belum bisa dimintai keterangannya.
Nissan Motor Corp., sebagaimana laporan kantor berita Reuters pada 9 Desember 2011, menarik (recall) 118.000 model Juke dari seluruh dunia, setelah Badan Keselamatan Lalulintas Jalan Raya (National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA) menemukan cacat (disability) pada bagian mesin dan pintunya.
Namun, menyertai berita penarikan tersebut, ditegaskan fokus penarikan Nissan Juke ialah di kawasan berhawa dingin, seperti Jepang, Amerika Serikat, Kanada dan Eropa.
Keputusan penarikan Juke dari peredaran terkait pada perkiraan jika tetesan air jatuh pada titik koneksi antara kuncil pintu (door lock) dan kabel-kabel kunci pintu (door lock wires), maka tetesan air akan membeku karena cuaca dingin ekstrim. Dengan demikian, kunci pintu tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya, dan pintu tidak dapat dibuka atau ditutup.
Menyusul berita penarikan Juke Desember lalu itu, Nissan Motor Indonesia (NMI) lewat sebuah pernyataannya memastikan bahwa penarikan tersebut tidak berlaku untuk produk-produk Juke yang dipasarkan di Indonesia.
NMI menjelaskan, semua kendaraan Nissan yang dibuat di Indonesia tidak dilengkapi dengan Turbocharger, tapi bertipe mesin HR15DE untuk Juke di Indonesia. Tipe yang mengalami penarikan ialah Juke yang bermesin tipe MR16DDT, model yang dilengkapi dengan Turbocharger.
Nissan Juke merupakan model yang cepat populer di Indonesia. Pekan lalu NMI mengumumkan penjualan Nissan Juke yang telah melampaui tiga kali lipat dari target awal yang ditetapkan sebesar 500 unit perbulan dengan dengan rata-rata penjualan 1,600 unit perbulan.
Guna memenuhi permintaan yang tinggi akan Nissan Juke di Indonesia, NMI telah meningkatkan kapasitas produksinya hingga rata-rata mencapai 2,000 unit perbulan.