Selasa 21 May 2013 06:43 WIB

'Charging Station' Bus Listrik Didirikan di Yogya

Hevina LIPI
Hevina LIPI

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyiapkan dua unit charging station untuk mendukung uji coba bus listrik Hevina di Yogyakarta.

"Masing-masing berada di Taman Pintar dan di Terminal Giwangan Yogyakarta," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kelistrikan PT PLN Satri Falanu di sela-sela peluncuran uji coba bus listrik Hevina di Yogyakarta, Senin (20/5).

Menurut dia, dua charging station atau stasiun pengisian listrik umum (SPLU) tersebut dibuat dengan model yang mudah digunakan sehingga tidak akan merepotkan petugas saat akan mengisi baterai bus listrik.

Charging station yang berada di Yogyakarta tersebut berbentuk kotak berwarna hijau cerah setinggi 1,5 meter. Stasiun listrik tersebut dilengkapi dengan alat menyerupai pengering rambut yang digunakan untuk mengalirkan listrik ke baterai di dalam bus.

Didalamnya, dilengkapi dengan panel khusus untuk menunjukkan daya listrik yang akan dialirkan ke baterai bus listrik Hevina. Pengisian baterai otomatis akan terhenti apabila daya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan daya yang dimaksud. 

Panel charging station tersebut juga dilengkapi dengan tombol otomatis untuk menghentikan aliran listrik apabila baterai sudah terisi penuh. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengisi secara penuh baterai dengan tipe Lithium 320VDC 160 Ah yang digunakan oleh Hevina, adalah sekitar enam hingga delapan jam.

"PLN akan terus mengembangkan charging station. Kami tidak akan mengembangkan mobil listrik meskipun saat ini PLN memiliki tiga unit mobil listrik dengan jenis city car," katanya. PLN berharap, pada 2015 sudah bisa menjadi penyedia infrastruktur charging station di Indonesia. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement