REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mercedez Benz merakit lima modelnya di Indonesia dan akan terus berkembang seiring pertumbuhan pasar mobil kelas atas di negeri ini.
"Akan banyak model lagi yang dibuat, tergantung regulasi," kata CEO Mercedez Benz Indonesia Dr Claus Weidner, pada wawancara khusus di sela-sela Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 di Jakarta, Ahad (21/9).
Lima model yang telah dirakit di Indonesia itu adalah C Class, E Class, M Class, GL Class, dan terakhir S Class. Pada ajang IIMS tersebut, Mercedes Benz meluncurkan S 400 L Executive yang dirakit di Indonesia dengan harga Rp2,089 miliar/unit.
Weidner mengatakan, hal itu membuktikan kompetensi tenaga kerja di Indonesia, karena Mercedes menerapkan standar kualitas sama untuk semua lokasi perakitan termasuk negeri asalnya Jerman.
Menurut Weidner, pasar mobil premium di Indonesia saat ini sedang stagnan, namun Weidner optimistis permintaan pada tahun-tahun mendatang akan tetap tumbuh seiring dengan naiknya jumlah kelas menengah di negeri ini.
Weidner mengakui ada konsumen Indonesia yang meminta Mercedes Benz teknologi terbaru namun masalahnya kualitas bahan bakar Indonesia tidak sesuai. Sebagian besar mobil Mercedez Benz telah menggunakan bahan bakar euro 6, sementara di Indonesia kualitas bahan bakarnya masih euro2.
"Bila dipaksakan masuk, maka mesin mobil akan rusak," ujar Claus.
Mercedes Benz, kata dia, telah mulai merakit mobil sejak tahun 1970. Selain di Indonesia, Mercedes Benz juga memiliki perakitan di negara lain di ASEAN yaitu Thailand, Malaysia, dan Vietnam.