Jumat 06 Mar 2015 15:00 WIB

Mobil Lokal Sulit Berkembang, ini Sebabnya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
mobil esemka
Foto: antara
mobil esemka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil lokal sulit berkembang karena terkendala masalah finansial dan permodalan. Direktur Industri Alat Transportasi Darat IUBTT Kementerian Perindustrian Soerjono mengatakan hal ini mengakibatkan produsen mobil lokal tidak bisa memproduksi mobil secara masif dan produsen mobil lokal tertinggal jauh.  

"Kita tidak bisa intervensi lebih jauh, karena itu bisnis, paling kita hanya bisa mengenalkan saja," ujar Soerjono ketika ditemui di Kementerian Perindustrian, Jumat (6/3).

Menurut Soerjono, permodalan produsen mobil lokal sangat sulit karena sebagian besar perbankan di Indonesia sudah go publik atau Tbk. Artinya, lembaga perbankan di Tanah Air tidak mau mengambil risiko membiayai produk yang belum jelas keuntungannya.

"Saya pikir Bapindo (Bank Pembangunan Indonesia) perlu di buka lagi, wong di beberapa negara ada Bapindo masa di negara kita malah gak ada," kata Soerjono.

Soerjono mengatakan, untuk memajukan produsen mobil lokal pemerintah perlu bertanggung jawab untuk membuat kebijakan melalui institusi perbankan yang bukan bersifat Tbk. Menurut Soerjono, ada baiknya apabila pemerintah bisa mempertimbangkan untuk membuka Bapindo lagi atau membuat lembaga keuangan yang non profit oriented. 

Untuk diketahui, Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dibentuk sebagai bank milik negara pada 1960. Lembaga keuangan ini ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah, dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi, dan pariwisata.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement