Senin 14 Dec 2015 15:35 WIB

Mobil Masa Depan akan Dilengkapi Alarm Pengaget

Menyetir sambil SMS berisiko
Foto: blogspot.com
Menyetir sambil SMS berisiko

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Komisi Eropa sedang menyusun langkah-langkahuntuk mengurangi jumlah kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara lelah. Sebuah laporan yang disampaikan oleh Laboratorium Penelitian Transportasi (TRL) Inggris mengatakan teknologi yang mampu mengingatkan ketika sopir lelah atau terganggu harus dimasukkan dalam aturan keselamatan yang baru.

Komisi ini mengatur rekomendasi-rekomendasi yang akan diajukan kepada parlemen Eropa awal 2016 mendatang. Peraturan yang disetujui bisa berlaku sekitar lima tahun meskipun nantinya mungkin akan berlaku hanya untuk produk-produk tertentu.

Beberapa ahli telah memberi saran yang akan dirangkum pada bulan depan. Saran-saran yang dikumpulkan ini akan menjadi kemajuan paling signifikan dalam keamanan kendaraan selain dimasukannya komponen airbag di mobil sejak tahun 1990-an.

Dari 470 halaman laporan TRL, menyarankan sebuah kamera bisa dipasang di dashboard yang akan fokus pada mata pengemudi, wajah dan kepala. Kamera ini mendeteksi apakah pengendara masih tetap fokus atau tidak.

Nantinya, mobil masa depan dapat dikaitkan dengan alarm yang akan sering berbunyi sehingga sopir akan cukup terganggu sehingga lebih fokus dari potensi kecelakaan. Mobil di masa depan juga kabarnya akan dilengkapi dengan perangkat yang bisa mengingatkan pendara lain ketika pengendara ini hendak memperlambat atau menghentikan laju kendaraan.

Richard Cuerden, kepala ilmuwan TRL mengatakan kecelakaan adalah masalah yang besar. Apalagi jika melihat jumlah korban yang terus bertambah. Jika tidak ingin menambah jumlah korban, maka perangkat keamanan tambahan perlu disematkan di mobil masa depan.

"Rata-rata usia mobil di Eropa sekitar 7 tahun sehingga kami bisa mendapatkan ini ke dalam armada-armanda mobil dalam jumlah yang besar dalam waktu cepat," ujar dia, seperti diberitakan Daily Mail.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement