Kamis 18 Feb 2016 17:22 WIB

Toyota Tarik Hampir Tiga Juta Produknya

Toyota
Foto: AP Photo/Shuji Kajiyama,
Toyota

REPUBLIKA.CO.ID    TOKYO -- Toyota berencana menarik peredaran 2,87 juta unit kendaraannya dari pasaran setelah ditemukannya ada gangguan pada sabuk pengaman penumpang belakang. Gangguan itu dapat memberikan kontribusi buruk bagi penumpang apabila kendaraan mengalami kecelakaan. 

Gangguan itu ditemukan pada unit SUV Toyota RAV 4 produksi Juli 2005 dan Agustus 2014, serta produksi sepanjang Oktober 2005 dan Januari 2016. 

Pihak Toyota juga menyampaikan hal serupa pada SUV Vanguard yang diproduksi pada Oktober 2005 dan Januari 2016.  Selama ini Vanguard hanya dijual di Jepang. "Dalam tabrakan secara frontal, sabuk pengaman  tidak bisa melindungi secara baik penumpang sehingga meningkatkan risiko cedera," kata pihak perusahaan.

Penarikan produksi juga dilakukan terhadap  1,3 juta produk Toyota yang beredar di Amerika Utara, 625 ribu unit di Eropa, 434 ribu di Cina, 177 di Jepang dan 307 ribu di beberapa negara lainnya. 

Juru bicara Toyota, Kamis (18/2) menyebutkan pihaknya telah menerima dua laporan terkait kasus tersebut. Termasuk sebuah peristiwa kecelakaan fatal di Kanada yang mencederai seorang pengemudi berkebangsaan AS. Namun, tidak diketahui pasti apakah sabuk pengaman tersebut menjadi penyebab musibah. 

Dalam setahun Toyota telah menjual hampir satu juta unit kendaraan di Eropa dan sekitar 10 persen dijual di Inggris. Kemungkinan lebih dari 40 ribu kendaraan di Inggris yang perlu ditarik dari peredaran terkait kasus tersebut. 

Sepanjang tahun 2005 hingga 2014, Toyota telah menjual 78.465 RAV4 ke Inggris. Jumlah itu setara dengan rata rata 7847 pertahunnya. Pihak Toyota akan melapisi bahan khusus pada sabuk pengaman agar musibah serupa tidak terulang kembali. 

 

 

sumber : reuters/ skynews
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement