Senin 06 Feb 2017 19:39 WIB

Trump Mengancam, Inilah Jawaban Jepang

Toyota
Toyota

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang menegaskan keberadaan raksasa otomotif Jepang, Toyota Motor Corp harus diperhitungkan sebagai perusahaan penting yang telah lama berada di AS.

Penegasan itu disampaikan setelah  pemerintahan Presiden AS, Donald Trump yang mengancam akan menjatuhkan pajak lebih besar bagi industri otomotif yang memproduksi kendaraannya di Meksiko. 

Sekretaris kabinet pemerintah Jepang, Yoshihide Suga menyebutkan Toyota selama ini menjadi perusahaan penting bagi warga AS. Hal serupa juga disampaikan menteri perdagangan Jepang, Hiroshige Seko yang menyebutkan besarnya kontribusi perusahaan Jepang bagi terbukanya lapangan  kerja di AS. 

Selama ini Trump menuding banyak perusahaan yang beroperasi di AS membuka usaha mereka di luar negeri karena alasan upah buruh yang lebih murah. Tudingan itu juga diarahkan kepada Ford, produsen otomotif AS yang berencana menutup pabrik di Meksiko senilai 1,6 juta miliar dolar AS.

Ancaman Trump kepada Toyota itu adalah yang pertama ditujukan kepada  perusahaan otomotif asing di AS. Toyota akan membangun pabrik di Baja, Meksiko untuk memproduksi Corolla bagi pasar di AS. "Kami tidak bisa menerima itu, bangun pabrik di AS atau bayar pajak perbatasan yang tinggi," kata Trump melalui akun tweeternya yang dikutip laman fortune. 

Namun, analis pasar dari JP Morgan, Akira Kishimoto menilai dampak dari kebijakan itu tidaklah besar. "Dibutuhkan kepala dingin untuk memutuskannya," kata Kishimoto. Menurutnya, keberadaan Toyota  di Meksiko cukup terbatas. Apabila pemerintahan Trump menjatuhkan tarif pajak hingga 20 persen hanya akan memangkas keuntungan sekitar 6 persen. Namun kabarnya Trump akan mengenakan pajak hingga 35 persen atas kendaraan yang didatangkan dari Meksiko. 

Kebijakan Trump itu telah membuat pihak Toyota kesulitan karena raksasa otomotif Jepang tersebut akan membangun pabrik senilai 1 miliar dolar AS di Guanajuanto, sebuah kota di Meksiko tengah. Konstruksi pabrik telah berjalan sejak November lalu beberapa saat setelah pemilu di AS. Pabrik tersebut kabarnya akan memiliki kapasitas produksi sebanyak 200 ribu unit pertahun. 

 

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement