REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkendara dalam jarak yang jauh tentu memberikan risiko tersendiri bagi kendaraan. Momentum mudik misalnya dimana mobil diharuskan menempuh jarak yang relatif jauh untuk sampai ke kampung halaman.
Kalau sudah begitu pemeriksaan kendaraan berkala diperlukan untuk menjaga kondisi mobil agar tetap maksimal. Terlebih kalau mobil sudah menempuh jarak hingga 10.000 kilometer.
"Kalau sudah menempuh 8000 hingga 10.000 kilometer dari meter terakhir mobil sebaiknya diservis," kata Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor Anjar Rosjadi, di Jakarta Rabu (5/7).
Servis yang dimaksud Anjar adalah pemeriksaan kendaraan berkala. Saat itu, dia mengatakan, keseluruhan mobil akan dievaluasi juga tidak lupa penggantian pelumas mesin.
Anjar mengatakan, secara persyaratan dasar memang tidak ada yang mengharuskan mobil untuk menjalani pemeriksaan setelah lebaran. Ukurannya pemeriksaan, dia melanjutkan, hanya melihat pada jarak tempuh kendaraan dan waktu servis berkala setiap enam bulan. "Jadi memang nggak ada waktu rekomendasi pemeriksaaan khusus, hanya saja kalau mau di lakukan pengecekan ya lebih baik sih," jelasnya.
Kendati, bukan berarti pemilik kendaraan bisa santai terkait kondisi mobil usai dipakai mudik. Anjar mengatakan, setelah lebaran pemudik sebaiknya mengecek kondisi kaki-kaki pada kendaraan masing-masing.
Salah satunya karena pertimbangan bobot yang diangkut kendaraan selama masa pulang kampung. Pemudik, Anjar mengatakan, kerap membawa penumpang dan barang sebanyak-banyaknya saat mudik dan balik ke kota.
Beberapa komponen kendaraan semisal rem dan kopling mobil menjadi elemen yang harus diperhatikan. Terlebih saat kondisi perjalanan terkendala kemacetan ekstrem. "Penggunaan jadi lebih banyak dan ditakutkan rem dan kopling haus atau menipis," katanya.
Anjar menambahkan, shockbreaker juga menjadi bagian yang harus diperhatikan pengguna. Hal ini, dia mengatakan, lantaran medan tempuh yang berbeda-beda disetiap jalur mudik. Ada kemungkinan jalan yang dilalui saat mudik tidak sebaik jalur di kota. Hal tersebut, Anjar mengungkapkan, otomatis menambah tinggi kerja shockbreaker dan ban.
Anjar mengtakan, pengecekan dilakukan untuk memastikan apakah kondisi shockbreaker dan ban masih bagus atau ada yang bocor atau tekanan berkurang. "Nanti dari hasil pemeriksaan baru ditentukan untuk diganti atau tidak," tambahnya.
Anjar menambahkan, hal tersebut juga berlaku bagi mobil seken. Dia menjelaskan, kendaraan seken biasanya juga melakukan pemeriksan sebelum mudik. "Kecuali pas dia mudik ada perasaan tidak normal pada kendaraan baik baru atau seken segera dicek," katanya.
Tinggal, dia mengatakan, para pemudik untuk memperhatikan kebersihan kendaraan. Sebab, pemudik kerap membwa berbagai macam barang atau makan dan minum dalam kendaraan. "Belum lagi kalau makanan tumpah, kalau nggak dibersihin dengan benar akan menganggu kenyamanan berkendara," katanya.