REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perusahaan elektronik asal Jepang, Sony membuat pengumuman mengejutkan dengan peluncuran produk mobil listrik. Dalam sebuah pernyataan, disebutkan bahwa kendaraan konsep elektrik ini bernama Vision-S yang dirilis di Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, Amerika Serikat.
Sony mengatakan bahwa mobil listrik ini memiliki 33 sensor, termasuk diantaranya adalah uk sensor CMOS dan sensor ToF (Time of Flight). Keduanya selama ini sering digunakan dalam produk kamera untuk mendeteksi objek, serta orang secara akurat di luar dan di dalam mobil.
Selain itu, terdapat Solid State LiDAR untuk mengukur dan memetakan area di sekitar kendaraan untuk menghindari tabrakan. Fitur ini juga memungkinkan pengendara untuk mengemudi dalam jarak dan kecepatan yang aman.
Dalam keterangan mengenai spesifikasi, Vision-S disebut dapat melaju dari 0 hingga 100 kilometer per jam hanya dalam 4,8 detik. Dilansir The Next web, Jumat (10/1), sebagai perbandingan, varian teratas mobil elektronik Tesla 3 dapat mencapai kecepatan tersebut dalam 3,4 detik.
Pengguna kendaraan elektronik Sony juga dapat menikmati hiburan dalam mobil, yaitu dengan layar panorama di bagian depan serta di dasbor. Selain itu, setiap kursi dalam kendaraan memiliki speaker internal dengan teknologi suara surround 360 reality audio perusahaan itu.
Sony bukanlah perusahaan elekronik pertama yang mencoba membuat mobil listrik. Sebelumnya, LeEco sebagai perusahaan asal Cina juga mengumumkan proyek kendaraan serupa pada 2016. Namun, menyusul masalah keuangan yang terjadi, perusahaan itu harus gulung tikar.
Banyak pertanyaan datang apakah Sony yang dikenal sebagai raksasa teknologi Jepang akan mulai menjual produk mobil dan kendaraan lainnya? Meski belum dipastikan, menurut TechCrunch, kemungkinan perusahaan ini akan memproduksi sensor dan aksesori untuk produsen mobil listrik di seluruh dunia.