REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluncuran All New Kia Seltos beberapa waktu lalu, menimbulkan anggapan bahwa mobil ini mirip dengan Honda HRV. Artinya, mobil ini pun diperkirakan akan menjadi kompetitor dari mobil Honda HRV yang cukup berkuasa di pasar mobil Sport Utility Vehicle (SUV) di Indonesia.
Product Planning PT Kreta Indo Artha (KIA), Harry Yanto membenarkan jika Seltos hadir di Indonesia untuk berkompetisi dengan Honda HRV. "Betul. Sebetulnya yang paling utama ya di situ. Karena memang dari sisi sales dia yang paling besar," ungkap Harry kepada Republika saat peluncuran All New Kia Seltos.
Menurutnya, secara data wholesales, angka penjualan HRV lebih besar dari pada Honda BRV. Padahal, dari sisi bentuk bodi dan mesin dari keduanya sama, pasar lebih menyukai dan membeli Honda HRV, karena gaya dan fiturnya yang lebih mewah dari BRV.
Lalu secara kompetisi, All New Kia Seltos, kata dia diklaim juga mirip dengan Honda HRV. Jika dibandingkan dengan Honda HRV yang memiliki mesin 1800 cc, All New Kia Seltos dianggap mampu menyainginya.
"Dia tenaganya 138 hp. All New Kia Seltos tenaganya 140 hp. Lalu, HRV ada sunroof, di sini juga ada. Di sana ada enam airbag, di sini juga ada enam airbag," jelas dia.
Hanya saja, hal yang membuat mahal dari Honda HRV, kata dia, adalah mesin yang memiliki cc di atas 1500. Senentara, All New Kia Seltos, memiliki mesin dengan cc di bawah 1500, tepatnya 1400 cc. Dengan demikian, harga All New Kia Seltos pun menjadi lebih terjangkau meskipun dilengkapi dengan berbagai fitur dengan teknologi.
All New Seltos E dijual dengan harga Rp 295.000.000. Lalu Seltos EX dijual dengan harga Rp 320.000.000, dan Seltos EX P yang dibanderol dengan harga Rp 355.000.000. "Jadi harga kita bisa 355 sedangkan mereka sudah di angka 400 lebih," jelas dia.
All New Kia Seltos memiliki mesin dengan teknologi baru. All New Kia Seltos menggunakan mesin 1400 cc, menggunakan 16 valve, DOHC Dual CVVT yang membuat katup masuk dan katup buang diatur secara komputerisasi. Selain itu, sistem bahan bakar juga telah disematkan dengan injeksi langsung.
“Jadi persediaan bahan bakarnya langsung disemprotkan di atas piston, sehingga bisa lebih presisi dan membuat bahan bakar lebih irit,” jelas dia.